Dosen IPB: Swasembada 2017 dan 2019, Bukan 36 Tahun Lalu

  • Bagikan
Eks Dekan Institut Pertanian Bogor (IPB) Sam Herodian

DPR menilai sebagai sebuah langkah yang sia-sia mengingat negara di Amerika Selatan tersebut belum terbebas dari PMK. DPR juga mengkritik keras keputusan untuk mengimpor satu juta dosis vaksin, karena populasi ternak yang ada di dalam negeri mencapai puluhan juta. Satu juta vaksin, kata Ketua Komisi IV Sudin, bahkan tidak cukup untuk diberikan kepada sapi di Jawa Timur saja, belum untuk daerah lain.

“Sudahlah, kita bilang bencana nasional, lapor ke presiden, lapor ke Bappenas, lapor menteri keuangan. Bagaimana yang sudah kena kita musnahkan. Setiap hari ada yang kena, dan terus bertambah. Yang namanya sapi perah itu sudah anjlok produksinya hampir 50 persen,” papar Ketua Komisi IV, Sudin.

Diketahui, upaya pencapaian swasembada merupakan langkah simultan yang dilakukan Kementan di era Andi Amran. Kementan di tahun 2015 telah merehabilitasi jaringan irigasi tersier lebih dari 2,4 juta hektar, menyediakan lebih dari 80 ribu unit traktor dan benih padi 2,7 juta hektar, melakukan mekanisasi produksi serta menjaga stok pupuk subsidi yang memadai bagi petani.

Pembangunan pertanian juga tidak hanya mengurus beras akan tetapi sektor pertanian lain yang memiliki 460 komoditas dan harus dijaga siang malam. Menariknya, ekspor komoditas pertanian 2018 melejit hingga 29,7 persen.  

Kementan terus mendorong transformasi pertanian dari pertanian tradisional ke pertanian modern. Dengan modernisasi target peningkatan produksi hasil pertanian menjadi lebih visibel untuk diwujudkan.  

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan