FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Rapat Koordinasi penyusunan pengembangan Sistem Informasi Industri Olahraga Nasional (SIION) secara resmi dibuka, Selasa - Jumat, 8 - 11 November di Hotel Gammara, Kota Makassar.
Plt Asisten Deputi Industri dan Promosi Olahraga Andi Susanto yang dimandati sebagai Ketua Panitia pelaksana menuturkan, kegiatan dikuti oleh 50 peserta oleh para pelaku industri olahraga di Indonesia Timur.
"Untuk mempersiapkan dukungan kebijakan industri olahraga nasional, media nasional memasarkan porduk yang dapat diakses oleh masyarakat," ujarnya kepada awak media, Selasa (8/11/2022).
Andi Susanto berharap, sistem informasi database olahraga terintegrasi sistem aplikasi atau pendukung lainnya, dalam rangka peningkatan industri olahraga Nasional.
"Kami sudah menyiapkan beberapa narasumber kajian sebagai bahan diskusi dalam pelaksanaan database ini, mulai dari kondisi industri olahraga, sport tourism Indonesia," lanjutnya.
Terkait penyusunan pemanfaatan SIION, Andi Susanto menekankan perlu untuk mendukung terbentuknya aplikasi pengelohan data, guna mempercepat penyajian sebagai bahan kebijakan industri olahraga nasional.
Sementara itu, Plt Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Raden Isnanta menuturkan, namanya olahraga akan menjadi rebutan sponsor mana yang paling kuat, dan siaran langsung menjadi rebutan tv.
"Di Indonesia masih kalah bersaing soal industri padahal penikmat banyak. Indonesia Sumsel jadi kota Olahraga, bahwa itu Provinsi olahraga," bebernya.
Tambah Raden, Sumsel bisa mendatangkan turis, hotel penuh, tranportasi aman, bisnis sewa kendaraan, bisnis hiburan, sampai kaos souvernir. Menurutnya, industri makin bertumbuh karena olahraga.
"Banyak peluang industri di dunia olahraga, mari kita ciptakan di Indonesia, sekarang coba bayangkan partisipasi ditingkatkan lagi," tambahnya.
Lebih lanjut kata dia, hal tersebut telah diteliti oleh teman-teman pakar, partisipasi olahraga memutar uang pada angka Rp43 triliun.
"Rata-rata belanja perjalanan, jasa, biasa seepda dianterbangkan utnuk di temapt lain. Orang Jawa terbang di Makassar. Terbesar barang untuk belanja peralatan olahraga dan kaos," ucapnya.
Menurutnya, barang dari dalam negeri memiliki daya jangkau beli yang terbatas. Jadi, produk jasa olahraga bisa dilihat di SIION tersebut.
"Saya minta aplikasi ini rujukan kita semua, sehingga bisa menjadi database kuat dan dipromosikan sehingga menjadi kebiasaan," tandasnya.
"Supaya kuat, sistem informasi harus dalam genggaman, era digital, sama isi konten. Terinspirasi data yang ada, produk yang dihasilkan," sambung dia.
Menanggapi hal tersebut, Kadispora Sulsel, Andi Arwien Azies berharap, hal tersebut betul-betul dimanfaatkan sebaik-baiknya, kegiatan kedua setelah sebelumnya di Bali.
"Hadirnya di Kota Makassar menempatkan kegiatan ini suatu kebanggaan stakeholder olahraga di Sulsel. Kami mengapresiasi, melalui Dispora kepada bapak Deputi," lanjutnya.
Tambah Andi Arwien, SIION sesungguhnya tindak lanjut Perpres 86 2021 desain besar olahraga nasional, bertujuan di samping meningkatkan budaya olahraga di masyarakat.
Tujuan kedua, menrutnya. Meningkat sinergitas dan produktif memajukan ekonomi nasional berbasis olahraga. Lahirnya SIION, sejalan harapan Gubernur Sulsel saat ini.
"Mendorong stakeholder olahraga agar menjadikan olahraga sebagai industri dalam hal menyiasati mencari solusi atas keterbatasan fiskal daerah," tukansya.
Lanjutnya, Gubernur mendorong mengedepankan agar kebutuhan pembinaan peningkatan prestasi tidak hanya bergantung APBD. Harus ada Industri olahraga sport tourism sport industry.
"Itu sudah bisa dibuka dalam sistem yang diciptakan Kemenpora," pungkasnya.
(Muhsin/fajar)