FAJAR.CO.ID, SUMEDANG -- Korban banjir bandang Sungai Cisurupan di Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Sumedang didoakan khusus oleh bupati dari tanah suci.
Ya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang kini sedang menjalankan ibadah umrah ke tanah suci mekah, mendoakan warganya yang menjadi korban banjir bandang Sungai Cisurupan di Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung.
"Semoga Allah mengganti bencana ini dengan yang terbaik menurut Allah. Untuk korban yang meninggal mudah-mudahan di terima Iman Islamnya, diampuni dosa-dosanya dan diberikan rahmat serta maghfirah di alam kuburnya," ujar Bupati Dony dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (19/12).
Lebih lanjut, Dony juga berdo'a agar keluarga korban meninggal dunia dapat tabah dan sabar menghadapi musibah tersebut.
"Bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan, ketabahan, kesabaran dan ketawakalan," tuturnya.
Dony pun mengungkapkan rasa terima kasinya, kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan banjir dan evakuasi korban.
"Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama sama membantu penanganan banjir ini. Terutama kepada TNI, Polri, para relawan, BPBD, Basarnas, pemerintah kecamata/desa berserta aparaturnya," kata Dony.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Sumedang Herman Suryatman menuturkan, Bupati Dony telah memberikan arahan kepadanya untuk melakukan langkah-langkah penanganan.
"Beliau (Bupati) sudah meminta saya untuk memastikan agar para korban bencaba difasilitasi dengan baik, berupa logistik, kesehatan dan fasilitas lainnya," ucap Herman.
Herman menambahkan, sesuai arahan Bupati pihaknya telah mengerahkan Damkar untuk pembersihan pasca banjir serta mengantisipasi adanya banjir bandang susulan.
"Sebagai antisipasi adanya banjir bandang susulan, kami melakukan asesment di hulu-hulu sungai apabila ada yang menghalangi aliran sungai," ujarnya.
Selain itu, kata Herman, ditempatkan pula petugas yang siap sedia di hulu sungai untuk berkoordinasi dengan petugas yang berada di bawah.
"Jadi petugas yang standby di hulu ini akan menginformasikan jika potensi banjir terjadi," tuturnya.
Bupati juga memerintahkan dirinya untuk menyiapkan Dapur Umum dan Posko Kesehatan di lokasi pengungsian serta petugas medis yang berkeliling (mobile).
"Warga korban banjir yang mengungsi diberikan layanan logistik yang memadai, terutama untuk makan disiapkan Dapur Umum, Posko Kesehatan yang standby di Balai Desa, termasuk yang mobile dengan layanan jemput bola," kata Herman.
Herman memastikan, Pemda hadir dengan melibatkan seluruh SKPD dan pihak lainnya dalam mengatasi bencana banjir tersebut. "Pemda Kabupaten Sumedang hadir di tengah-tengah masyarakat unruk memberikan pelayanan terbaik," tuturnya.
Sebelumnya, Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (17/12) sekitar pukul 17.00 WIB telah menyebabkan 383 jiwa atau 125 KK mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam banjir.
Tidak hanya itu, dua orang warga asal Dusun Babakan Kananga bernama Syifa (15) dan Dini (40) RT 01 RW 05 sempat dinyatakan hilang karena terseret arus sungai.
Kedua korban ditemukan keesokan harinya, Minggu (18/12), 400 meter dari titik awal mereka hanyut dalam kondisi meninggal dunia. (jpnn/fajar)