Agar Tidak Mangkrak, Ekonom Dukung Menteri Bahlil Kawal Investasi Industri Kendaraan Listrik BASF dan VW

  • Bagikan
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia -- jawa pos

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan perusahaan asal Eropa yakni Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF) dan Volkswagen (VW) melalui anak perusahaan PowerCo siap berinvestasi menjadi pemain industri baterai kendaraan listrik secara terpadu di Indonesia.

Untuk merealisasikan investasi tersebut Menteri Bahlil akan mengawal dengan melakukan berbagai persiapan agar investasi yang ditaksir mencapai US$ 2,6 miliar atau Rp. 38,13 triliun itu dapat berjalan lancar.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mendukung Menteri Bahlil untuk mengawal investasi kendaraan listrik BASF dan VW. Bima kemudian memberikan saran empat hal yang harus dilakukan Bahlil agar realisasi investasi tersebut tidak mangkrak.

Pertama, membentuk tim teknis untuk mempersiapkan kebutuhan lahan, Sumber Daya Manusia (SDM), perizinan, hingga koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan perusahaan lokal.

"Biasanya calon investor akan melakukan due dilligences atau uji kelayakan terhadap suatu proyek dan lokasi. Proses ini akan memakan waktu cukup lama, sehingga hambatan di lapangan bisa dibantu oleh tim khusus," ujar Bhima dalam keterangannya, Sabtu (22/4/2023).

Kedua, lanjutnya, investor asal Eropa yang menekankan Environment, Social, and Good Governance (ESG) membutuhkan kepastian regulasi di Indonesia. Khususnya di bidang pertambangan nikel, bauksit, dan critical minerals atau mineral esensial untuk transisi energi, memiliki safeguard atau perlindungan terhadap lingkungan hidup, hingga masyarakat sekitar tambang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan