FAJAR.CO.ID, Dalam perhelatan BUMN Communications Week 2023 yang digelar Forum Humas BUMN (FHBUMN) pada Rabu (3/5), Wakil II Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan pentingnya memiliki manajemen krisis yang empatik dan dapat diterima publik. Hal tersebut dipaparkan dalam talkshow bertema “Transformasi Komunikasi untuk Tingkatkan Reputasi”.
“Keberhasilan menangani krisis atau crisis management itu lebih berarti. Crisis management tidak untuk dihindari. Kita harus tahu angle yang paling tepat di hati masyarakat, dan setiap permasalahan angle-nya banyak. Try to get angle yang paling tepat untuk diterima masyarakat,” Kartika berpesan kepada para Direktur Utama BUMN, para direksi dan sekretaris perusahaan/anak perusahaan/subholding/PKNM yang menghadiri talkshow. Acara ini merupakan rangkaian acara di Executive Day dari BUMN Communications Week 2023 yang digelar di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta.
Senada dengan Kartika, Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang yang hadir sebagai narasumber dalam talkshow tersebut menyampaikan bahwa saat menghadapi krisis, perusahaan harus fokus mengendalikan arah pemberitaan, khususnya saat berhadapan dengan awak media.
“Ketika kita menghadapi krisis, menghadapi konflik, bersikaplah humble. Jangan menjawab semua pertanyaan wartawan. Jawablah sesuatu yang ingin dikatakan kepada wartawan,” ujar Rustika saat memaparkan sejumlah strategi komunikasi saat perusahaan diterpa krisis.
Rustika menjabarkan sejumlah kiat dalam menghadapi krisis, di antaranya memahami situasi dan peta politik dari kondisi yang ada, mengeksplorasi target sasaran dan strategi yang digunakan, memilih platform yang sesuai, termasuk pendekatan tertutup/terbuka, media, influencer, timing, diksi, lokasi, dan sebagainya, serta memanfaatkan big data atau media monitoring untuk menentukan strategi komunikasi yang lebih efektif.