Mengenal “Sahabat” Rasulullah yang Diyakini Masih Hidup, Pohon Sahabi Tempat Nabi Berteduh

  • Bagikan
Pohon Sahabi yang dilindungi Pemerintah Yordania diyakini sebagai pohon yang pernah digunakan Rasulullah berteduh.

Bunganya berkelamin tunggal, kecil, berwarna hijau, setebal buah kacang polong, kemudian berubah menjadi biru kemerahan.

Di daerah yang lebih dingin, daun di bulan Mei berguguran dan gugur di bulan November. Buah matang dari Juli hingga Oktober, mulai berbuah pada usia delapan hingga 10 tahun, berbuah melimpah setelah dua hingga tiga tahun.

Kegunaan pohon sahabi cukup banyak. Orang-orang kadang mengambil getah atau resin dan minyak buah untuk tujuan pengobatan.

Pemanfaatan resin untuk memproduksi alkohol dan pernis. Minyak atsirinya digunakan dalam industri parfum. Getahnya dikeringkan dan digunakan sebagai dupa.

Asapnya mengeluarkan bau yang menyenangkan ke lingkungan setempat untuk perayaan dan upacara keagamaan.

Bentuk pohonnya yang kokoh dengan tajuk yang lebar serta akar yang kuat, sehingga pohon sahabi ini kerap digunakan sebagai penahan erosi.

Pohon ini memperkuat tanah sehingga digunakan untuk reboisasi lereng gersang dan curam serta melawan tanah longsor.

Buah pohon sahabi bisa menjadi sumber makanan di sekitarnya. Bijinya, seperti pistachio, adalah biji minyak yang dapat dimakan, seperti kacang, dan mengandung hingga 60 persen lemak.

Buah dari pohon Pistachia atlantica juga dapat dibuat permen yang juga dikenal dalam bahasa Turki dengan nama tsukpi pistachio. Buah yang belum matang juga kadang sudah dipanen lalu dimakan dengan susu asam.

Tumbuhan ini mengandung resin, digunakan sebagai permen karet di Kevan, Turki, yang disebut pohon karet kevove.

Damar pohon ini disebut terpentin Siprus atau balsam Siprus dan digunakan untuk membuat permen karet di Siprus. Damarnya memiliki aktivitas antimikroba dan antijamur yang signifikan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan