FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kehidupan ini, saat terpaan ujian dan kegagalan menimpa, seringkali pikiran putus asa menghampiri.
Namun, dalam ajaran Islam, putus asa dianggap sebagai dosa besar yang merenggut harapan hidup seseorang.
Allah dalam firman-Nya mengingatkan agar tidak jatuh dalam jurang putus asa, sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an Surah Yusuf ayat 87:
"Dan janganlah kamu putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada putus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir."
Ayat ini memberikan panduan dan dorongan agar umat Islam senantiasa memelihara harapan dan kepercayaan kepada rahmat Allah.
Meskipun dosa-dosa telah menumpuk, pintu taubat tetap terbuka lebar bagi siapa pun yang merindukan ampunan-Nya.
Rasulullah SAW juga menyampaikan pesan yang penuh harapan melalui hadisnya.
Rasulullah bersabda:
"Allah Ta'ala berfirman, wahai anak Adam, jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampuni dosa-dosamu sebesar apa pun dan Aku tidak peduli".
Hadis ini menggambarkan bahwa Allah yang Maha Pengampun senantiasa terbuka untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat dengan tulus.
Bahkan jika dosa sebesar awan di langit, ampunan-Nya sejauh itu pula. Dengan syarat kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Dari dua sumber ini, kita dipandu untuk selalu menjaga harapan dan berdoa kepada Allah, meskipun dosa-dosa kita sebesar apa pun. Putus asa hanya akan menjauhkan diri dari rahmat-Nya.
Oleh karena itu, dalam keterpurukan dan kegagalan, mari tetap berserah diri kepada Allah, yakin bahwa setiap hamba-Nya berhak mendapatkan ampunan-Nya, asalkan mereka sungguh-sungguh bertaubat dan berusaha memperbaiki diri.