Ferdinand Hutahaean soal Tapera: Kebijakan Ala Preman Pasar

  • Bagikan
Ferdinand Hutahaean

"Bukan sebaliknya ambil uang rakyat, bangun rumah dan jual lagi rumahnya kepada rakyat. Sungguh sadis dan jahat," timpalnya.

Melihat Tapera yang akan memotong gaji masyarakat, buruh, pekerja, ASN, TNI Polri dan seluruh pekerja apapun sebesar 2,5 persen, Ferdinand menganggapnya sebagai bagian dari perampokan terhadap rakyat dan dilegalkan dengan Peraturan Pemerintah.

"Bahkan negara Komunis lebih manusiawi dari kebijakan pemerintahan Jokowi yang mengaku sebagai negara Pancasila," Ferdinand menuturkan.

Tambahnya, Indonesia mengklaim puluhan tahun bahwa Pancasila yang terbaik dari Liberal maupun Komunis, tapi dengan lahirnya kebijakan Tapera, ia berpendapat bahwa itu menunjukkan komunis lebih baik dari rezim Jokowi.

"Dengan demikian, selain menghacurkan Demokrasi dengan nepotisme dan kecurangan Pemilu, Jokowi juga berhasil menghancurkan nilai-nilai Luhur Pancasila dengan kebijakannya yang sadis, kejam, tidak manusiawi dan barbar," terangnya.

"Masihkah kita bisa mengklaim Pancasila lebih baik dari Komunis dengan kebijakan Jokowi yang menumpuk hutang dan merampok paksa rakyatnya? Kita harusnya malu kepada negara Komunis dan negara Liberal yang ternyata mereka lebih manusiawi," sambung dia.

Sebelum negara Indonesia semakin rusak dan hancur ditangan Jokowi, kata Ferdinand, saatnya rakyat bangkit melawan dan menggulingkan rezimnya meskipun masih menyisakan lima bulan.

"Kerusakan yang diakibatkan sangat mengerikan. Hutang menggunung, negara berdiri di atas landasan dan pondasi yang rapuh karena beban utang sangat menguatirkan," tanda.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan