FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, memberikan pandangannya terkait pencalonan Sudirman Said sebagai pimpinan KPK.
Yudi mengatakan bahwa pencalonan Sudirman Said sangat menarik mengingat rekam jejaknya yang pernah menjabat sebagai menteri, maju di pilgub, dan menjadi tim sukses capres.
"Setidaknya di pansel (Panitia seleksi) sudah negakin kualitas jadi kalo gugur pansel dipertanyakan," ujar Yudi dalam keterangannya di aplikasi X @yudiharahap46 (22/7/2024).
Ia juga menyoroti bahwa jika Sudirman Said lolos hingga tahap DPR, dukungan dari anggota Komisi III dari partai eks Anies Baswedan bisa menjadi faktor pendukung.
"Kalau di DPR setidaknya anggota Komisi III dari parpol eks pak Anies dukung wakil ketua KPK udah dapat," cetusnya.
Pernyataan Yudi menyoroti berbagai aspek dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh Sudirman Said dalam proses seleksi pimpinan KPK.
"Namun apa bisa semudah itu?," tandasnya.
Sebelumnya, Sudirman Said, mantan Menteri ESDM, mendaftar sebagai calon pimpinan (capim) KPK setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak.
Ia menegaskan bahwa dalam proses ini, kepentingan pribadi harus dikesampingkan.
Secara keseluruhan, jumlah pendaftar untuk posisi capim KPK saat ini mencapai 210 orang, sedangkan untuk Dewan Pengawas (Dewas) sejumlah 142 orang.
Total registrasi yang dilakukan pada hari itu mencapai 796 orang, seperti yang diumumkan oleh Ketua Panitia Seleksi, Muhammad Yusuf Ateh.
Selain Sudirman Said, terdapat empat mantan pegawai KPK ikut mendaftar untuk calon pimpinan (capim) periode 2024–2029.