“Tidak mungkin tidak ada kejadian karena kabupaten/kota yang paling kita harus waspadai, bukan gubernur. Pemilihan gubernur relatif aman,” katanya.
Bagja juga menyebut bahwa pengalaman dari pilkada sebelumnya menunjukkan adanya kerusuhan yang meningkatkan indeks kerawanan, dan hal ini menjadi parameter untuk mitigasi agar tidak terjadi lagi.
“Biasanya belajar dari pilkada sebelumnya, ada kerusuhan pilkada sebelumnya pasti indeksnya tinggi. Misalnya Makassar pasti tinggi karena pernah ada kerusuhan pilkada sebelumnya, itu menjadi parameter, nanti supaya tidak terjadi harus mitigasinya seperti apa,” tutup Rahmat Bagja. (*)