“Berdua ini, ada Gibran ada Kaesang. Perusahaan ini mayoritas punya putra mahkota ini. Di saat itu Gibran jadi wali kota. Jadi posisi wali kota, dan waktu itu direktur. Eh Komisaris Utama di sebuah perusahaan itu. Yah ada konflik interest,” sambungnya.
Perusahaan itu kemudian belakangan dapat suntikan dana fantastis. Ubedilah heran, karena segampang itu mendapat suntikan dana ratusan miliar padahal perusahaan baru.
“Lalu perusahaan mereka itu dapat suntikan, dua kali yah. Jumlahnya ratusam miliar. Kurang lebih Rp200 miliar. Subtikannya itu dari perusahaan Ventura. Ventura Capital. Pertanyaan saya segitu mudah yah dapat suntikan dana kalau dia bukan anak presiden, dan perusahaan baru,” ucapnya.
Saat dilakukan penulusuran, disitulah terungkap. Anak managing direktur yang Kaesang jalin kerja sama diangkat jadi duta besar.
“Bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Kita telusuri. Ternyata setelah masuk sekian miliar itu, managing direktur yang tadi satu perusahaan dengan anak presiden ini tiba-tiba diangkat jadi duta besar. Duta besar level tinggilah. Kentara banget,” bebernya.
Tidak berhenti di situ, ia bilang perusahaan yang dimaksud sebelunnya menjadi wakil otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Disitukah, kata dia terlihat hubungan presiden dan direktur perusahaan dimaksud.
“Perusahaannya terkenal ini. Kemudian dari perusahaan yang sama jadi wakil otorita IKN. Jadi kelihatan, ada relasi antara presiden dengan direktur perusahaan ini,” ujarnya.
Bahkan, kata Ubedilah, orang yang dijadikan duta besar itu kini dijadikan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres). Di sisi lain, perusahaan itu tersangkut kasus lingkungan.