Surat Kaleng hingga Intimidasi, Emak-emak di Makassar Gugat Relokasi Sekolah

  • Bagikan
Emak-emak gelar aksi unjuk rasa di depan SD Inpres Pajjaiang (Foto: Muhsin/fFajar)

"Ada juga surat yang disimpan di meja guru dengan bahasa yang kotor. Saya tidak mau bilang bahasanya, ada buktinya, silakan diambil, coretan-coretan yang berupa surat kaleng itu. Intinya mereka tidak terima kami di sana," sambung dia.

Hamdiani tidak ragu menunjukkan keprihatinannya. Ia bahkan menyebut bahwa banyak anak yang mogok belajar sebagai bentuk protes.

"Murid mogok belajar, itu atas dasar protes kami untuk anak-anak kami. Karena untuk apa juga anak-anak kami disekolahkan kalau misalnya mendapatkan intimidasi," sebutnya.

Dibeberkan Hamdiani, anak-anak mereka telah direlokasi sejak awal Agustus lalu. Rencananya, mereka hanya menumpang selama tiga bulan.

Namun, hingga kini, belum ada kepastian kapan mereka akan dipindahkan kembali.

"Selaku orangtua murid, kami semua bersatu inipun atas izin dari pengurus Komite di sekolah dan juga guru, termasuk Kepsek agar dipindahkan ke sekolah yang lama," imbuhnya.

Janji yang semula terdengar bahwa relokasi ini hanya akan berlangsung tiga bulan kini terasa hilang entah ke mana.

"Kalaupun tidak bisa, kami mohon untuk pak Kadis Pendidikan melihat aksi kami, usahakan kami untuk mendapatkan lokasi yang baru tanpa menumpang di sekolahnya orang," tandasnya.

Sementara itu, orangtua murid yang lain bernama Fitri (35) yang juga ikut dalam aksi unjuk rasa itu mengatakan hal senada dengan Hamdiani.

"Kita sekarang kan numpang, jadi kita diintimidasi, ini sering bahkan saya sering lihat ada anak-anak diludahi dari lantai dua ke bawah," kata Fitri.

Ia juga membenarkan adanya perlakuan tidak benar dari murid SD Kalang Tubung terhadap murid-murid SD Inpres Pajjaiang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan