Sungai Watch Rilis Daftar Merek Penyumbang Sampah Terbesar, Aqua Nomor Satu

  • Bagikan
Sejumlah aktivis Sungai Watch membersihkan sampah plastik di sungai. (Foto: Website resmi Sungai Watch)

“Dan Danone, kami tidak bisa terus-terusan memunguti produk-produk kalian dari sungai-sungai sepanjang hidup kami. Terlalu banyak gelas dan botol Aqua yang kami punguti, sehingga inilah saatnya (kalian) benar-benar melakukan perubahan,” sambungnya.

Laporan ini juga mengungkap bahwa Aqua sangat mengandalkan kemasan ukuran kecil yang sulit dikumpulkan dan didaur ulang. Sepertiga dari sampah Aqua yang ditemukan berupa gelas plastik 220 ml.

Fakta ini menunjukkan adanya kesenjangan antara klaim ramah lingkungan Aqua dengan praktik di lapangan.

Menariknya, Aqua diketahui mulai menghapus produk gelas plastik 220 ml dari situs resminya dan menggantinya dengan "Aqua Cube" berukuran serupa. Namun, produk gelas plastik lama masih banyak dijual di pasaran.

Selain itu, audit Sungai Watch menemukan adanya perbedaan harga yang signifikan. Gelas Aqua 220 ml dijual seharga Rp1.000, sedangkan "Aqua Cube" (220 ml) dibanderol Rp2.000.

Pada Februari 2025, volume air dalam gelas Aqua bahkan menyusut dari 220 ml menjadi 200 ml tanpa ada perubahan harga. “Konsumen sekarang membayar sama, tapi mendapatkan lebih sedikit,” ungkap laporan tersebut.

Sungai Watch menilai bahwa perubahan kemasan ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan sampah plastik. Tanpa adanya sistem pengelolaan sampah yang memadai, perubahan ini justru memperkuat ketergantungan pada plastik yang sulit didaur ulang.

"Ketika perusahaan mengklaim akan mengurangi polusi plastik, publik mengharapkan aksi nyata, bukan sekadar perubahan kosmetik," tutup laporan Sungai Watch. (rls)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan