“Saya sudah menjalin komunikasi bersama tokoh seperti Rismon Hasiholan Sianipar, dengan harapan sebelum aksi geruduk 15 April UGM menjadi momentum rekonsiliasi perdamaian internal dan menjaga marwah UGM sebagai lembaga pendidikan,” paparnya.
Rismon, sambung Heru, adalah pejuang keadilan, kritis dan akademisi yang sangat berharga untuk diajak duduk bersama soal isu ijazah Jokowi.
“Seluruh alumni dan pengurus alumni UGM selayaknya mendudukperkarakan isu ini secara dewasa agar isu ijazah jokowi berujung rekomendasi proporsional dan dapat dipertanggungjawabkan,” cetusnya.
Heru menambahkan, aksi geruduk 15 April UGM akhirnya menghasilkan rekomendasi seluruh alumni dan pengurus alumni UGM, yang tepat, proporsional serta dapat dipertanggungjawabkan.
Aksi geruduk 15 April UGM gerakan kepedulian dalam menjawab polemik ini mengembalikan reputasi universitas di mata publik,” pungkasnya. (sam/fajar)