Apalagi, kata Heru, Jokowi baru saja kembali dari perjalanan di Jakarta ke Solo dan sempat memberikan pernyataan tentang isu ijazah yang sedang bergulir di Polda Metro Jaya.
“Dalam komentarnya, Pak Jokowi merasa dihina sehina-hinanya oleh teman kita sebenarnya, bahwa apa yang dilakukan Mas Roy, Mbak Tifa, dan Bang Rismon saya pikir tidak mengarah pada penghinaan,” jelasnya.
Heru menilai polemik ini seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat komunikasi antar sesama alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia mengusulkan agar Jokowi segera mengundang pihak-pihak yang terlibat, termasuk Roy Suryo, Tifatul Sembiring, dan Rismon Sirait, untuk berdiskusi dalam satu forum yang terbuka dan bersahabat.
“Ini menjadi tantangan besar bagi keluarga Kagama, terutama Cirebon, menginginkan agar Pak Jokowi segera merespons untuk mengundang kita, kawan-kawan Mas Roy, Bang Rismon, dan Mbak Tifa, pada dasarnya punya kebutuhan khusus untuk bisa hadir satu meja berdiskusi,” tambah Heru. (Besse Arma/ Fajar)