7,28 Juta Pengangguran di Indonesia Didominasi Gen Z, Menaker Siapkan Program Magang

  • Bagikan
Ilustrasi pengangguran (istockphoto.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah anak muda dalam tingkat pengangguran terbuka (TPT) saat ini cukup tinggi.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, kelompok usia 15-24 tahun, ternyata menyumbang sebanyak 16,16 persen dari total angka pengangguran. Di mana, jumlah TPT mencapai 7,28 juta orang.

Terkait hal itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengaku segera meluncurkan program magang terstruktur khusus untuk Gen Z.

“Jadi memang kalau dari segi persentase kan menurun ya. Tapi memang (pengangguran, red) menjadi tantangan untuk Gen Z ini. Kita harus keluar,” ujarnya di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, dikutip Jumat (23/5/2025).

Merespon masalah ini, Yassierli mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan program khusus untuk masalah TPT Gen Z ini. Bakal ada program magang terstruktur untuk mereka.

“Sebentar lagi Insya Allah kita akan launching Apprenticeship Nasional, itu dedicated buat Gen Z,” ungkapnya. Apprenticeship sendiri merupakan program pelatihan yang memadukan pembelajaran di tempat kerja dengan pelatihan formal di kelas. Beda dengan pemagangan biasa yang biasanya lebih ditujukan untuk merasakan pengalaman kerja sebelum benar-benar lulus.

Program ini akan fokus pada dua keahlian. Yakni, smart operation dan digital creative. Dua skill program ini dinilainya sebagai skill set yang dibutuhkan dalam dunia kerja di masa depan.

Selain itu, dua kemampuan ini disebutnya sebagai bekal untuk membuka kewirausahaan. Misalnya, dengan mendirikan start up-start up baru yang kemudian bisa menyerap tenaga kerja lagi ke depannya.

Untuk mewujudkan hal ini, lanjut dia, pihaknya akan menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Sebab, untuk menumbuhkan dua keahlihan tersebut dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadahi di tingkat SMK. Begitu pula untuk jenjang perguruan tinggi.

Di sisi lain, upaya yang terus dilakukan Kemnaker dalam menghadapi angka pengangguran adalah dengan menyelenggarakan job fair. Digelar selama dua hari di halaman kantor Kemnaker, job fair kali ini menyediakan sekitar 53.107 lowongan kerja, yang terdiri atas 18.478 lowongan secara offline, 34.629 secara online, dan 135 lowongan khusus bagi tenaga kerja disabilitas. Untuk bidangnya pun beragam, ada dari manufaktur hingga jasa.

“Tahun ini yang berbeda, ada lowongan khusus untuk disabilitas,” ungkapnya.

Guru Besar ITB itu pun mengingatkan, bahwa ada kewajiban bagi perusahaan untuk merekrut minimal 1 persen karyawan dari kelompok disabilitas. Kemudian, bagi perusahaan milik negara dan instansi pemerintah minimal 2 persen. Hal ini merupakan amanat dari UU disabilitas. Job fair ini pun nantinya tak hanya berhenti di Jakarta. Nantinya akan dilanjutkan di berbagai daerah seperti tahun sebelumnya. (jpg)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan