Beras Alami Kenaikan Harga, Pengamat Curigai Ini

  • Bagikan
Beras yang dijajakan di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar (Foto: Hikmah/Fajar)

Disebutkan Kementan, serapan beras lokal oleh Bulog hingga 31 Mei 2025 pukul 12.14 WIB, mencapai 2,429 juta ton.

Pencapaian ini pun diklaim sebagai yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Angka ini melonjak lebih dari 400 persen dibandingkan dengan periode sama dalam 5 tahun terakhir.

Kenaikan harga beras tentu menjadikan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman jadi sorotan publik.

Saat ditemui di komplek Istana Presiden di Jakarta, Senin (2/6/2025), Amran Sulaiman blak-blakan menunjuk dalang di balik kenaikan harga beras yang sedang terjadi. Ia mengatakan, kenaikan harga disebabkan adanya permainan.

"Harga grosir turun, tapi di hilir naik, kan dikit. Ngerti nggak apa maksudnya? Kalau di petani turun, di grosir turun, di tingkat eceran menurut anda apa?," katanya.

Saat ditanya apakah karena permainan, Amran pun membenarkan.

"(Ada permainan?). Ah itu jawabannya, tulis saja," ucapnya tersenyum.

Tidak hanya itu, Amran juga menyebut kemungkinan di bulan Juni ini, Bulog akan mampu menyerap 400.000-500.000 ton setara beras produksi gabah petani dalam negeri.

Bahkan, ia sempat menyinggung fungsi dari koperasi Merah Putih yang dicanangkan mampu memotong rantai pasok.

"Jadi middleman-nya. Nanti ke depan, itu fungsi dari Koperasi Merah Putih, memotong rantai pasok. Dari 3, kita hitung sampai 8 sekarang, nanti tinggal jadi 3 dari produsen, koperasi, langsung ke pembeli," sebutnya.

Sebelumnya, BPS telah mengingatkan waspada tren kenaikan harga beras dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 26 Mei 2025 lalu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan