Kondisi Wajah Jokowi, Ajudan Sebut Alergi Kulit Biasa Sepulang dari Vatikan

  • Bagikan
Kondisi kesehatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi perhatian publik, dituding alami Sindrom Stevens-Johnson (SJS). (Istimewa).

Apa itu Sindrom Stevens-Johnson?

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) merupakan gangguan langka pada kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh reaksi serius terhadap obat atau infeksi. Penyakit ini pertama kali dijelaskan oleh dua dokter anak Amerika Serikat, Albert Mason Stevens dan Frank Johnson, pada tahun 1922.

SJS bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, tetapi lebih sering ditemukan pada anak-anak, orang berusia di bawah 30 tahun, dan lansia. Studi dari Cleveland Clinic menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan terhadap SJS dibandingkan laki-laki.

Menurut informasi dari National Health Service (NHS) Inggris dan Alodokter, sindrom ini umumnya dipicu oleh reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu seperti antibiotik, obat anti-kejang, pereda nyeri, serta obat asam urat. Selain itu, infeksi virus seperti influenza, HIV, hepatitis, gondongan, hingga demam kelenjar juga bisa menjadi penyebab.

Faktor genetik dan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga berkontribusi terhadap kemunculan penyakit ini. Karena itu, SJS sering dianggap sebagai penyakit autoimun yang memerlukan penanganan medis serius.

Gejala awal dari SJS kerap menyerupai flu biasa, namun berkembang secara cepat menjadi kondisi yang jauh lebih parah. Beberapa gejala awal yang biasa dirasakan antara lain, demam tinggi (di atas 38°C); batuk; mata terasa panas dan perih; nyeri tenggorokan dan mulut, nyeri sendi dan sakit kepala; dan tubuh mudah lelah

Setelah fase awal, gejala menjadi semakin serius dengan ciri-ciri, munculnya ruam kemerahan di kulit yang menyebar cepat; melepuh pada area tubuh seperti hidung, mulut, mata, dan alat kelamin; kulit terasa sangat perih dan sensitif; dan pengelupasan kulit dalam beberapa hari setelah ruam muncul.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan