FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara film Sayap-sayap, Denny Siregar, turut menanggapi penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan oleh Fadli Zon baru-baru ini.
Denny menyinggung dinamika kekuasaan yang tak hanya menyentuh lapisan bawah masyarakat, tetapi juga kalangan elit politik.
Ia menyampaikan sindiran menohok terhadap manuver politik yang menurutnya sarat dengan kepentingan mempertahankan posisi.
“Bukan cuma kelas bawah yang harus bertahan hidup, kelas elit juga harus mempertahankan jabatan mereka,” kata Denny di Instagram, @Dennysiregar (13/7/2025).
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, resmi menetapkan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional.
Penetapan itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025, yang diterbitkan pada 7 Juli 2025 dan mulai diberlakukan sejak tanggal tersebut.
Dalam salinan keputusan tersebut, dijelaskan bahwa kebudayaan memiliki peran strategis sebagai landasan utama pembangunan bangsa.
Tak hanya sebagai fondasi karakter nasional, kebudayaan juga diyakini dapat memperkuat jati diri, membangun citra bangsa, serta menjadi penopang pembangunan berkelanjutan.
“Menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan,” demikian bunyi isi SK tersebut, dikutip Minggu (13/7/2025).
SK tersebut juga menegaskan bahwa meskipun telah ditetapkan sebagai Hari Kebudayaan Nasional, 17 Oktober tidak akan menjadi hari libur nasional.
Selain sebagai warisan, kebudayaan juga dipandang sebagai bagian aktif dalam berbagai aspek kehidupan seperti sektor pendidikan, ekonomi kreatif, hingga hubungan luar negeri.
