Trump Tergiur Tembaga RI, Pengamat Soroti Kesiapan Hilirisasi

  • Bagikan
Presiden AS Donald Trump

Menurutnya, keberadaan Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi (BPI) yang baru terbentuk dapat menjadi salah satu solusi dalam mengembangkan industri hilir tembaga.

“Danantara telah terbentuk dan MIND ID merupakan bagian darinya. Keberadaan Badan Pengelola Investasi tersebut memberi peluang untuk membangun perusahaan baru yang khusus bergerak di bidang hilir untuk menghasilkan produk akhir yang berkualitas. Hal ini akan sangat menghemat devisa negara,” jelas Rizal.

Di sisi lain, penguatan sektor hulu juga menjadi faktor penting dalam ekosistem industri tembaga. Data Badan Geologi 2023 menunjukkan bahwa cadangan tembaga Indonesia mengalami penurunan dari 28 juta ton pada 2020 menjadi 20,3 juta ton, dengan total cadangan bijih mencapai 3 miliar ton.

Saat ini, pengelolaan sumber daya tembaga nasional masih terkonsentrasi di PT Freeport Indonesia, di mana kepemilikan sahamnya terdiri atas 41,23% oleh BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, 10% oleh Pemerintah Daerah Papua, dan 48,77% oleh Freeport McMoRan.

Dengan total kepemilikan Indonesia mencapai 51,23%, penguasaan sumber daya menjadi faktor kunci untuk memperkuat hilirisasi.

”Berdasarkan data Badan Geologi, sebaran sumber daya tembaga ini banyak tersebar di Nusa Tenggara, Papua, Kalimantan, dan Sumatera. Sehingga diperlukan penguasaan wilayah pertambangan oleh MIND ID untuk dapat menjadi key player dalam industri tembaga,” tutup Rizal.

Diketahui, Trump baru saja mengumumkan tarif impor sebesar 19% lebih rendah dari sebelumnya yakni 32%. Ini berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan