Menurut Gus Choi-sapaan akrabnya, Nasi Tumpeng Kuning, sering dianggap sebagai simbol kesederhanaan, namun juga sarat dengan makna syukur kepada Tuhan atas segala karunia dan sekaligus harapan. "Secara keseluruhan, tumpeng bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga merupakan simbol budaya yang kaya akan makna dan nilai-nilai luhur," tuturnya.
Selain itu, Gus Choi juga mengupas buku DNIKS dari Masa Ke Masa yang isinya sejumlah tokoh dan penggagas berdirinya DNIKS di tanah air. "Buku ini harus dibaca dan dihayati betul oleh para pengurus DNIKS. Jangan mengaku paham soal DNIKS, kalau tidak paham sejarah pendirian dan jangan mengaku tahu DNIKS, kalau belum tahu siapa saja para ketua umum yang pernah memimpin," jelasnya.
Menurut Gus Choi, penyusunan buku ini tidak mudah, karena harus menemui sejumlah tokoh yang tahu betul peran DNIKS secara langsung. "Saya sendiri mengalami betul, bagaimana sulitnya saat menyusun buku atau desertasi," imbuhnya.
Berikut ini Ketua umum DNIKS dari masa ke masa:
1.Johana Sunarti Nasution (1970–1985).
2.Raden Panji H. Moh. Noer (1985–1990).
3.H. Gatot Suherman (1990–1995)
4.Letjen TNI (Purn) H. Bustanil Arifin, SH (1995–2005).
5.Prof. H. Haryono Suyono, MA, Ph.D (2005-2017).
6.H. Tantyo A.P. Sudharmono, MSc, MBA (2017–2021, 2021–2026).
7.Dr. H.A. Effendy Choirie, M.Ag, M.H (2024-2029).