DPR RI Desak Kasus Kematian Prada Lucky Diusut Tuntas

  • Bagikan
Prada lucky Chepril Saputra Namo semasa hidup. Ia tewas diduga usai dianiaya seniornya. (Istimewa)
Prada lucky Chepril Saputra Namo semasa hidup. Ia tewas diduga usai dianiaya seniornya. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman mendesak agar kasus kematian Prada Lucky Namo yang diduga dianiaya oleh seniornya segera diusut tuntas. Menurutnya, penyebab kematian anggota TNI AD tersebut harus dibuka secara transparan.

"Kalau bisa, penyebab kematiannya diusut secara tuntas, sebab-sebab kematian anggota TNI itu," tegas Benny saat dihubungi dari Kupang, Jumat.

Benny menanggapi kasus kematian Lucky Namo, prajurit TNI AD yang baru dua bulan resmi menjadi anggota militer. Ia menegaskan bahwa proses hukum terhadap para pelaku harus dilakukan dengan objektivitas, akuntabilitas, dan keadilan demi memberikan rasa keadilan bagi keluarga almarhum.

"Siapapun yang terlibat harus diusut tuntas. Kita harapkan hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan," ujar Benny.

Di sisi lain, anggota Komisi I DPR RI Dapil NTT II, Gavriel Putranto Novanto, menilai peristiwa kematian Prada Lucky Namo akibat dugaan penganiayaan oleh seniornya merupakan tamparan keras bagi militer di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Menurut saya, keadilan harus ditegakkan, dan tidak boleh ada kompromi," katanya tegas.

Gavriel menekankan bahwa kekerasan dalam tubuh militer adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi, apalagi jika berujung pada hilangnya nyawa seorang prajurit muda yang baru saja mengabdikan diri kepada negara. Dia juga menegaskan, siapa pun pelaku kekerasan ini wajib diproses hukum secara terbuka.

Prada Lucky Namo, anggota TNI yang baru dilantik dua bulan lalu, langsung ditempatkan di Batalion Pembangunan 843, sebuah batalion yang baru saja mendarat di daerah tersebut untuk membantu pembangunan masyarakat setempat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan