20 Senior Diduga Aniaya Prada Lucky hingga Tewas, Ayah Korban Siap Pertaruhkan Nyawa

  • Bagikan
Prada lucky Chepril Saputra Namo semasa hidup. Ia tewas diduga usai dianiaya seniornya. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID -- Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo mengungkap sisi kelam di lingkungan militer. Prajurit TNI Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834/Wakanga Mere di Kabupaten Nagekeo, NTT diduga tewas akibat dianiaya senior hingga 20 orang.

Laporan intelijen yang beredar, Prada Lucky disiksa 20 orang seniornya, mulai dari pangkat Tamtama (Pratu), Bintara (Sertu), hingga Perwira (Letda) hingga akhirnya meninggal dunia.

Informasi ini terungkap dari laporan intelijen yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, beredar di grup WhatsApp wartawan pada Jumat (8/8/2025).

Prajurit TNI AD yang baru dua bulan berdinas itu diduga menjalani pendisiplinan fisik dari seniornya. Prada Lucky Namo meninggal setelah dirawat di rumah sakit pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Orang tuanya menduga ia meninggal akibat dianiaya seniornya saat bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Prada Lucky menyelesaikan pendidikan militernya pada Mei 2025 dan langsung ditugaskan ke NTT. Harapan keluarga akan masa depan cerah sang putra hancur ketika tubuh Prada Lucky ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Sang ibu, yang datang ke rumah sakit, mendapati luka lebam, sayatan dan memar di bagian rusuk kiri tubuh anaknya.

Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo ini menimbulkan duka mendalam dan sorotan publik.

“Beta taruhkan punya nyawa. Beta tentara, beta aturan keadilan. Beta berani, beta solid, terbukti,” kata Serma Cristian Namo dengan suara penuh emosi saat menuntut keadilan atas kematian putranya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan