Media Luar Negeri Ikut Soroti Skandal Pengaturan Skor IBL

  • Bagikan
USEP USMAN NASRULLOH/"PR" PEMAIN M88 Aspac Jakarta, Oki Sanjaya (putih), berusaha mengendalikan bola yang dihadang pemain CLS Knights Surabaya pada Indonesian Basketball League Preseason Tournament 2015 di GOR C-Tra, Jln. Cikutra, Kota Bandung, Sabtu (28/11/2015) petang. Aspac menang setelah drama perpanjangan waktu lima menit, 96-90.*
FAJAR.CO.ID -- Kabar skandal bola basket di Tanah Air mengundang perhatian dunia. Media sekelas Agence France-Presse (AFP) ikut memberitakan hukuman yang diberikan kepada sembilan pelaku basket Indonesia. Seperti diketahui, Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi) telah mengeluarkan sanksi kepada sembilan mantan pemain (termasuk satu official) Siliwangi Bandung. Mereka divonis terlibat dalam pengaturan skor pada musim IBL 2016/2017 lalu. Pada Kamis (23/11) kemarin, AFP mengangkat berita ini dengan judul Indonesia basketball players fixed games 'to pay their salaries' Ya, informasi yang beredar, pengaturan skor pada IBL 2016-2017 itu terjadi lantaran tim Siliwangi Bandung mengalami tunggakan gaji. "Apa yang mereka lakukan tak dapat ditolerir," kata Direktur IBL, Hasan Gozali. Tak bisa ditolak, saat AFP melansir beritanya, banyak media jaringan maupun bukan ikut mengangkat berita yang sama. Termasuk skandal bola basket di Indonesia ini. Channel News Asia ikut mengambil berita yang sama, dengan judul yang sama. Sementara media di Spanyol, AS memberi judul 'Eight Indonesian basketball players and one official banned for life over match fixing'. Sebelumnya, Jawa Pos memberitakan bahwa sembilan pelaku tersebut mendapat hukuman beragam. Mereka adalah Ferdinand Damanik (5 tahun), Tri Wilopo (4 tahun), Gian Gumilar (4 tahun), Haritsa Helusdityo (4 tahun), Untung Gendro Maryono (4 tahun), Fredy (3 tahun), Vinton Nolan Surawi (3 tahun), Robertus Riza Raharjo (3 tahun), Zulhilmi Faturrohman (2 tahun).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan