17 Desa di Sidoarjo Terendam Banjir

FAJAR.CO.ID, SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo menyatakan status tanggap darurat untuk banjir di Kota Delta. Status tersebut ditetapkan berdasarkan hasil keputusan rapat seluruh stakeholder di Pemkab Sidoarjo. Sebelumnya status banjir adalah siaga.
Kepala BPBD Dwijo Prawito mengatakan status tersebut berlaku mulai Rabu (29/11). Alasannya karena banjir yang melanda sudah mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang terdampak. Tidak hanya Porong, banjir juga meluas di Tanggulangin dan Candi.
“Total ada 17 desa di tiga kecamatan yang wilayahnya terendam banjir,” ujarnya.
Belasan desa tersebut adalah Desa Pesawahan, Candi Pari, Wunut, Kesambi, Pamotan dan Desa Kedungboto di Kecamatan Porong. Berikutnya Desa Karang Tanjung, Balongdowo, Sumorame, Balonggabus dan Kali Pecabean di Kecamatan Candi. Sedangkan Kecamatan Tanggulangin adalah di Desa Kedensari, Kalitengah, Ganggang Panjang, Ketegan, Randegan, Ketapang dan Kali Sampurno.
Ketinggian banjir di masing-masing kecamatan itu berbeda-beda. Di Kecamatan Porong berkisar antara 50 hingga 70 cm, Tanggulangin 20 hingga 30 cm, dan Candi 40 hingga 50 cm.
BPBD menempatkan posko di masing-masing kecamatan, yakni di Desa Candi Pari, Sumorame, dan pasar wisata Tanggulangin. Dengan berdirinya posko ini, Dwijo berharap masyarakat bisa mengungsi ke posko. Sebab saat ini masih banyak warga yang memilih untuk bertahan tinggal di rumah masing-masing.
Selain itu pihaknya juga menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,7 miliar dari belanja tak terduga. “Bantuan diberikan setelah ada validasi data," jelasnya.
Sementara itu, upaya pengurangan genangan terus dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo. Selasa (28/11) malam Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin beserta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo Sigit Setyawan meninjau proses penyedotan air.
Sigit Setyawan menyatakan pihaknya mendapatkan bantuan satu unit pompa dari BBWS yang ditempatkan di kanal porong. Pompa tersebut dioperasikan sejak pukul 18.00. Air langsung dibuang ke kanal porong. "Sedangkan Sungai Ketapang masih tinggi, namun aliran air sudah cepat," tuturnya.
Sedangkan Wabup Nur Ahmad Syaifuddin meminta penyedotan air terus dilakukan. Jika memungkinkan perlu penambahan satu unit pompa lagi. Normalisasi Sungai Ketapang juga harus dilakukan. "Jika tidak bisa menggunakan lelang bisa pakai swakelola,” pungkasnya.
ARUS LALU LINTAS TETAP DIALIHKAN
Ketinggian air di Jalan Raya Porong hingga Rabu (29/11) siang pukul 14.00 sudah mengalami penurunan dari 160 cm menjadi 130 cm. Ini setelah dua pompa dioperasikan untuk menyedot air ke kolam lumpur 73 dan 67, selanjutnya dialirkan kolam 42 dan langsung dibuang ke Sungai Porong. Namun meski ketinggian air turun, Jalan Raya Porong masih belum dibuka.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Himawan Bayu Aji mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan debit air. “Meskipun sudah ada penurunan ketinggian air namun belum bisa dilalui kendaraan. Jadi arus lalu lintas tetap kami arahkan ke Jalan Arteri Porong,” tuturnya.
Ia mengatakan belum tahu sampai kapan pengurangan debit air ini bisa berdampak pada ketinggian air di jalan. Untuk sementara waktu kepolisian masih akan mengalihkan arus ke arteri Porong hingga air benar-benar surut sepenuhnya. Diungkapkan, polisi terus berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo dan seluruh instansi terkait untuk mengupayakan air yang menggenangi Jalan Raya Porong bisa diatasi sesegera mungkin. “Sehingga pengendara tidak terjebak kepadatan di arteri,” katanya.
Ia menambahkan sudah mulai membicarakan dengan berbagai instansi mulai Dinas Perhubungan, PT KAI hingga Dinas PUPR membahas terkait dengan penanganan setelah air surut. Salah satunya dengan PT KAI Daop terkait dengan pengoperasian kereta api dengan memperbaiki jalur usai terendam air.
Sementara mengenai kondisi aspal jalan raya pihaknya juga sudah mengkomunikasikan hal itu. “Kemungkinan aspal jalan akan banyak yang terkelupas. Ini akan membahayakan bagi pengguna jalan, dan kami sudah antisipasi dengan menggandeng dinas terkait,” tegasnya. (Fajar/nis/gun/jee)