Setubuhi Para Korban di Depan Anaknya, Pria Bejat Ini Dicap “Monster”

  • Bagikan
BNPS.co.uk (01202 558833)?Pic: BournemouthDailyEcho/BNPS Brian Hanmore(39) A 'monster' who raped his victim every week for more than a decade and made her children watch has been jailed for 10 years. Warehouse worker Brian Hanmore, 39, often abused his victim so roughly she bled and would also put his hands around her throat, verbally abuse her and pull her hair. Hanmore, from Poole, Dorset, who admitted five counts of rape, treated the vicious assaults as a 'game', a court heard. His victim, who can not be named, said she is 'frightened' to think Hanmore might be released from prison in five years.
FAJAR.CO.ID -- Brian Hanmore dicap monster oleh media-media asing. Bukan tanpa alasan. Pria 39 tahun itu memperkosa korbannya setiap minggu selama satu dekade. Perbuatan bejat itu bahkan dilakukan Brian di depan anak-anak korbannya. Di pengadilan Bournemouth Crown Court yang memvonisnya 10 tahun penjara akhir pekan ini, juga terungkap bahwa Brian menyalahgunakan korbannya sehingga mereka berdarah. Ia juga menyiksa mereka dengan mencekiknya serta menarik rambutnya. Pada beberapa kesempatan ia berhubungan s*ks dengan korbannya di depan anak-anaknya. Brian dari Poole, Dorset, Inggris mengakui lima dari enam tuduhan pemerkosaan. Ia juga mengatakan memperlakukan serangan setan itu sebagai ‘permainan’. Jaksa Kerry Maylin mengatakan korban ditargetkan di beberapa alamat di Dorset. Salah satu korbannya, yang tidak dapat disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia takut untuk mengungkapkan kelakuan Brian karena berpikir bahwa pelaku mungkin dibebaskan dari penjara dalam lima tahun. “Bukan hanya saya yang terpengaruh, keluarga saya juga, dan terutama anak-anak saya. Saya senang keadilan telah dilakukan,” katanya. “Saya takut karena mengira dia bisa bebas dalam lima tahun, tapi saya ingin semua orang tahu siapa dirinya sehingga dia tidak akan pernah bisa melakukan ini pada orang lain. Dia adalah monster dan akan melakukan tindakan ekstrem untuk membuat seseorang terluka,” sambungnya. Pengadilan mengungkap bahwa Brian adalah seorang pekerja gudang. Brian juga dilaporkan benar-benar malu dan menyesal atas apa yang dia lakukan. Hakim Jonathan Fuller QC mengatakan bahwa perkosaan, terutama yang terjadi saat anak-anak menyaksikannya, mengakibatkan tekanan berat pada korban. “Ini adalah penghinaan dari jenis yang luar biasa,” tegas Jonathan. (Metro/amr/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan