Jual IPhone Cuma Rp500 Ribu

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, SAMARINDA- Biasanya bocah berinisial RA jarang datang bertamu atau bermain di rumah tetangganya -sebut saja namanya pak Iwan- di Jalan Sultan Alimuddin, Gang Ketapang, Sambutan. Namun kemarin (21/1), berbeda. RA yang baru pertama kali bermain dengan seorang anak pak Iwan, bertamu ke rumah itu. Seolah sangat akrab dengan tuan rumah, RA bebas keluar-masuk tanpa ditegur oleh pak Iwan dan istrinya yang ada di dalam rumah. Mulanya RA hanya berani masuk hingga ke ruang tamu. Lama kelamaan bocah putus sekolah itu memberanikan diri masuk hingga ke ruang keluarga. Hari pun semakin sore. Sejumlah teman RA yang ikut bermain di rumah pak Iwan pun satu per satu beranjak pulang hingga tersisa RA. Bocah itu tampak gelisah keluar-masuk ruang keluarga. Setelah beberapa kali bolak-balik rumah keluarga pak Iwan. RA pun barulah benar-benar pergi namun bukannya pulang ke rumahnya yang berada tak jauh dari rumah pak Iwan. Setelah dari rumah tetangganya, RA langsung ke rumah neneknya di Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Gang 12, Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir dengan berjalan kaki. Di pertengahan jalan sebuah ponsel pintar merek iPhone X yang ada di kantong celana RA berdering. Ponsel mahal itu adalah milik pak Iwan, yang ternyata dicuri RA dari ruang tengah rumah Pak Iwan. Ketika itu ponsel yang dibeli dengan harga Rp 22 juta padah tahun 2017 silam tersebut sedang diisi daya. Pak Iwan yang tahu ponsel miliknya itu digasak RA meminta ponsel tersebut dikembalikan. RA mengaku mencuri ponsel tersebut namun masih tak ingin mengembalikannya. Bocah ingusan itupun terus berjalan menuju rumah neneknya di Jalan Otista. Sesampainya di rumah neneknya, bergegas RA menemui temannya berinisial ST. Remaja 16 tahun itu tinggal tak jauh dari rumah nenek RA. "Dia (RA, Red) minta saya jualkan HP itu. Dia minta jual Rp 500 ribu," tutur ST. Ponsel tersebut kemudian dijual ST kepada seseorang di kawasan Pasar Sungai Dama Baru, Samarinda Ilir. Namun ST mengaku tidak mengetahui identitas pembeli ponsel tersebut. "Saya jual ke orang yang sering nongkrong di depan Gang Aspol (samping Pasar Sungai Dama Baru). Saya tidak kenal orangnya. HP-nya sudah saya kasih, tapi belum dibayar," ujar ST, remaja yang hanya merasakan bangku sekolah hingga kelas VI SD. Setelah ponsel itu berpindah tangan ke orang yang tak dikenal, Pak Iwan datang ke rumah nenek RA maupun tempat tinggal ST. Keduanya lantas dilaporkan ke polisi. "Sementara kedua anak itu (RA dan ST) kami amankan untuk kepentingan penyelidikan. Kami coba mencari pembeli ponsel tersebut karena salah seorang anak yang menjual ponsel tersebut mengaku tak kenal," tandas Kapolsek Samarinda Ilir, Kompol Chandra Hermawan, melalui Kanit Reskrim, Ipda Purwanto.(oke/beb)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan