Bermodal Status Haji, Pelaku Sukses Tipu Warga

“Saya percaya saja awalnya. Katanya sudah disewa selama 5 tahun, makanya saya tidak terlalu menaruh curiga sama tiga orang itu. Sampai hari Rabu kemarin mereka sudah menipu warga sini,” ujarnya.
Ramli menuturkan, sikap Haji MLK dan temannya dapat diterima warga karena mereka rajin ke masjid dan bersosialisasi dengan masyarakat tanpa ada batasan. Saat itu, Sabariah dijanjikan untuk dibayar setelah istri Haji MLK datang dari Sulawesi. Namun pada hari Selasa (30/1) Haji MLK berubah pikiran, dia meminta rekening Sabariah karena istrinya hanya ingin transfer sebanyak Rp 55 juta.
“Dia bilang kalau 55 juta berarti uangnya di rekening itu masih ada 7 juta, jadi itu dulu yang dimintanya. Tapi dia kan belum transfer, sudah mau minta uang,” jelasnya.
Korban kedua bernama Halimah yang ternyata telah memberikan uang kepada Haji Malik sebesar Rp 8.750.000. Uang tersebut rencananya akan dibelikan paku, semen dan seng oleh Haji Malik. Dan kembali berjanji akan mengembalikan secepatnya jika istrinya sudah datang dari Sulawesi. Ternyata pengakuan itu hanya bohong belaka.
“Dia pinjam uang untuk beli peralatan dan perkakas, dan dia bilang ayo ke Tanjung Selor, nanti dikembalikan disana uangnya di bank. Saya ikut, ternyata dia ke Pasar Induk untuk mencari pembeli sapi,” ucap Halimah.
Selepas itu dia dijanjikan untuk menggunakan bank yang ada di Tanjung Palas saja. Tapi setelah sampai, Haji Malik malah mengatakan nanti saja, karena banknya tidak bisa digunakan. Padahal uang tersebut akan digunakan sebagai uang lamaran anaknya. Sedangkan dirinya tak bisa segera menggantinya sebab dirinya hanya hidup bersama anaknya, sementara suaminya sudah meninggal dunia.