Pencuri Telur Penyu Sampai Ancam Petugas

Pasalnya, ancaman serupa juga telah diterima para petugas BKSDA beberapa hari lalu. Oknum tersebut bahkan berani mendatangi dan menggedor posko petugas demi mendapat telur penyu.
“Karena sebelum kejadian ini, beberapa hari lalu oknum-oknum ini juga mendatangi petugas kami dan menggedor-gedor pintu rumah petugas untuk meminta telur penyu itu,” tambahnya.
Di Pulau Sangalaki, pencurian telur penyu sejatinya tidak hanya terjadi baru-baru ini. Telah berulang kali. Pencurian pun diungkapkan Agento acap kali terjadi pada malam hari, yakni berkisar pada pukul 22.00 Wita hingga 24.00 Wita. Saat para penyu-penyu bertelur.
Selain itu, para oknum yang diketahui Agento terdiri dari dua kelompok ini, juga nekat memanjat hatchery, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah tempat penetasan telur. Padahal tinggi tempat penetasan telur dilindungi pagar setinggi dua meter. Tidak berhenti sampai di situ, oknum tersebut juga mengambil telur-telur yang telah direlokasi petugas BKSDA.
Sementara itu, Kepala Polisi Sekitar (Polsek) Pulau Derawan Iptu Koko Djumarko mengaku belum mendapat laporan perihal ancaman yang dilakukan lima oknum warga Pulau Derawan terhadap petugas BKSDA di Pulau Sangalaki.
Bahkan, untuk pencurian telur penyu juga pihaknya belum pernah mendapat informasi dari pihak BKSDA Berau yang bertugas melakukan relokasi. “Sampai sekarang belum ada laporan mengenai itu,” katanya saat dikonfirmasi.
Padahal, Djumarko mengaku pihaknya dan pihak-pihak terkait selalu rutin menggelar patroli. Namun, tak sekalipun mendapatkan pelaku pencuri telur penyu. “Jujur saja, kami sejauh ini juga cukup sulit untuk berkoordinasi dengan pihak BKSDA. Karena Pulau Sangalaki yang ditempati para petugasnya itu salah satu pulau tertutup,” ujarnya.