Oknum Polisi Obrak-abrik Kuburan untuk Incar Batu Bara

Namun, Maslakun membenarkan, PN pernah meminta izin dengan Wahyudi, pria paruh baya yang ditugasi sebagai penjaga makam atau juru kunci TPU tersebut untuk menambang. “Pengurus rukun kematian tidak pernah mengizinkan,” jelasnya.
Dua ekskavator PC 200 bekerja dari pukul 08.00–15.00 Wita. Malamnya, truk pengangkut batu bara datang dan mengangkut emas hitam tersebut. “Sudah lebih 20 kali truk hilir-mudik mengangkut batu bara,” ucapnya.
Sementara itu, tiga pria yang identitasnya belum dibeberkan polisi, sedang diperiksa di unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polres Samarinda. Namun, dari tiga pria tersebut, salah satunya adalah operator ekskavator yang menjebol tembok pembatas tersebut.
Dari pantauan Kaltim Post, tumpukan kuburan ada sengaja ditutup dengan tanah galian. Selain itu, dua alat berat yang digunakan untuk mengeruk batu bara itu kini sudah dipasang garis polisi. Terkait PN, Kapolres Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto menyebut, dia masih melakukan penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan anak buahnya tersebut.
“Terkait itu masih kami selidiki,” singkatnya. Sementara itu, informasi yang diperoleh media ini, PN sudah menjalani pemeriksaan di unit Provost Polres Samarinda. (*/dra/kri/k8)