Polisi Kumpul 13 Bocah SD yang Bikin Petarungan Sadis

SETELAH sempat heboh, anak-anak yang terlibat dalam perkelahian ala ‘gladiator’ di Pasar Boom Panjang atau Pasar Tenguyun, Pamusian, Tarakan Tengah, akhirnya dibawa Unit Resintel Polsek Tarakan Timur dibantu Bhabinkamtibmas Pamusian, Senin (19/3).
Ada 13 anak yang diperiksa Unit Resintel Polsek Tarakan Timur. Salah satunya berinisial MA, pemilik akun Instagrampaman_rojer yang diketahui mengunggah sebuah video perkelahian ke media sosial (medsos).
Paur Subbag Humas Polres Tarakan Ipda Taharman mengatakan, 13 anak tersebut dibawa ke Polsek Tarakan Timur pada pukul 17.00 Wita didampingi oleh orang tuanya masing-masing. “Dalam pemeriksaan tersebut diberikan arahan langsung kepada masing-masing orang tua yang anaknya terlibat dalam perkelahian tersebut, agar para orang tua lebih memperhatikan dan menjaga anak-anak mereka,” ujar Taharman meneruskan arahan Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit, kemarin (20/3).
Para orang tua mengaku tak ada yang mengetahui bahwa anak-anaknya berkelahi di dalam bak truk yang terparkir di halaman Pasar Tenguyun. “Dari pemeriksaan kepada anak-anak tersebut, didapatkan informasi bahwa mereka melakukan perkelahian ala gladiator tersebut karena disuruh oleh teman-temannya yang ada di dalam video tersebut,” ujarnya.
Agar kejadian serupa tidak terulang, dilaksanakan pengarahan dan mediasi kepada masing-masing orang tua dari anak-anak yang terlibat dalam perkelahian dipimpin Kapolsek Tarakan Timur, Iptu Barokah yang didampingi Lurah Pamusian Nany F. dan Ketua RT 27, Abdul Wahid.
“Si pemilik video juga diminta menghapus videonya. Serta membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatan serupa, setelahnya 13 anak-anak tersebut dikembalikan ke orang tuannya,” bebernya.
“Dia (MA) usianya masih di bawah umur dan statusnya masih pelajar SMP kelas 3, kami mengambil kebijakan untuk tidak dikenakan sanksi hukum, namun kami memberikan peringatan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan jika sebuah video menunjukkan adegan perkelahian di dalam bak truk. Sedikitnya ada delapan anak-anak usia sekolah dasar (SD) bergantian masuk ke dalam bak kayu itu. Kemudian mereka memperagakan ajang tarung bebas.
Beberapa anak yang duduk di dinding truk bersorak menyemangati. Di antara mereka ada pula yang seolah memberi perintah, memilih siapa melawan siapa.
Mereka yang kalah dalam adu fisik, memelas. Berurai air mata merasakan sakit. Pertarungan terhenti ketika ada yang memilih tak membalas pukulan lawannya. Yang bertarung pun diganti dengan anak lainnya. Kejadian itu sangat disayangkan banyak pihak. Hingga pihak terkait pun mengambil langkah memanggil orang tua para anak yang terlibat dalam video.(jnr/lim)