Belanda Apresiasi Pembinaan Napi Lapas Narkotika Cipinang

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA—Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II Cipinang tak ingin napi mengulangi kesalahan mereka di masa lalu. Napi di lapas ini diharapkan mau memperbaiki diri. Itu berusaha dilakukan melalui pembinaan kepribadian dan kemandirian. Menurut Kepala Lapas Narkotika Cipinang Asep Sutandar, penekanan pembinaan kepribadian itu pada peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan untuk seluruh warga binaan yang Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Khonghuchu. "Buat yang muslim ada yang belajar Alqur'an, belajar berdakwah, bahkan pelatihan tata cara pemulasaraan jenazah. Intinya bagaimana belajar agama Islam yang baik. Demikian pula bagi pemeluk agama lain,  kami bina kualitas keyakinannya melalui kerja sama dengan berbagai yayasan keagamaan yang ada,” ujar Asep di sela kunjungan delegasi LSM Belanda, The Reclassering Netherland Probation Service (RNPS), pimpinan Ann Marie Bruist di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta, Selasa 25 Juni 2019. Menurut Asep, Lapas Narkotika Cipinang juga menyediakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk memfasilitasi warga binaan yang terkendala pendidikannya. "Masih banyak mereka yang belum lulus SD, SMP, apalagi SMA. Melalui PKBM mereka bisa mengikuti kegiatan belajar kesetaraan Paket A, B, dan Paket C," kata Kalapas. Asep juga menggandeng Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang memungkinkan akreditasi PKBM di Lapas Narkotika meningkat dari B menjadi A dan diakui di tingkat nasional.  Tak hanya itu, Lapas Narkotika secara mandiri mulai mengadakan ujian nasional berbasis komputer untuk kejar Paket C bersama peserta dari luar lapas. "Alhamdulillah untuk tahun 2019 ini 26 warga binaan kami lulus ujian Kejar Paket C setara SMA," ujar Asep.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan