Pengusaha Sulsel Bidik Kaltim

  • Bagikan
Pada tahapannya, pembangunan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan bisa menjadi salah satu corong pelaku usaha bisa masuk untuk mengerjakan konstruksinya. "Makanya semoga jangan hanya BUMN yang dilibatkan. Swasta juga perlu," harapnya. Seperti segi Infrastruktur pendukung, yakni transportasi yang diharapkannya. Meski pemerintah mengadakan transportasi umum, ruang bagi swasta untuk masuk harus ada. "Sebab transportasi umum tidak bisa 24 jam, kalau swasta bisa berinovasi dengan menghadirkan pelayanan prima," terangnya. Sejauh ini, komoditas seperti beras dan buah-buahan dari Sulsel sudah banyak yang ke Kaltim. Hal itu terjadi sebelum menjadi ibu kota negara yang baru. Usai ditetapkan, bisa dipastikan pengiriman barang juga akan meningkat. Selain itu, beberapa sektor yang mulai dilirik pengusaha dari Sulsel adalah bersinergi untuk membangun kebutuhan energi. Seperti listrik. Mengapa? Ke depan, di daerah itu pastinya akan membutuhkan pasokan energi listrik yang tidak sedikit saat telah menjadi pusat pemerintahan. "Sektor mikro juga menggeliat di sana. Khususnya bisnis kuliner. Karena di sana ke depannya makin ramai, jadi menarik membuat bisnis sektor tersebut," pungkasnya. Hotel-Hiburan Para pelaku usaha restoran dan hotel juga mulai mencari ruang investasi. Menurut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga, banyak ruang investasi di sektor perhotelan. Kehadiran hotel juga menjadi syarat untuk ibu kota itu sendiri. Makanya investasi sudah dimulai. Sebab, pada 2024 resmi dipindahkan. "Kami di sektor perhotelan sudah memperkirakan kapan momen masuk yang pas. Soal potensi, saya yakin akan banyak yang melirik ke sana (bangun hotel)," yakinnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan