Sabtu di Anjungan Losari, Komisi Evangelisasi Keuskupan Agung Makassar Gelar “Radarku” Pegadaian Digital Service, Tawarkan Kemudahan Bertransaksi Satlantas Polres Maros Bagi Sembako ke Warga Kurang Mampu Pergundikan Budak Ilham Akbar Habibie Bertekad Lanjutkan Cita-cita BJ HabibieDalam proses yang begitu panjang, di awal awal abad ke-20 Makassar tumbuh menjadi sebuah kota modern yang bernuansa keeropaan dilengkapi berbagai fasilitas yang di datangkan langsung dari negeri Belanda. Makassar mendapati bentuknya sebagai kota citra kolonial yang paling modern dari beberapa kota-kota kolonial di Indonesia pada saat itu. "Nah, Kesan utama Kota Makassar tidak hanya terletak pada aspek ruang publik kota, di sisi lain menempatkan Makassar sebagai kota kosmopolitan yang dihuni beragam etnis," ujarnya, Jumat, 13 September. Bagi Anna, kesan kota Makassar sebagai kota citra kolonial seolah olah telah tenggelam oleh berubahan zaman yang terus berganti. Bangunan bangunan tua yang telah diwariskan oleh VOC yang mempunyai nilai historis cukup penting, sampai pada saat ini tidak begitu terawat dengan baik. "Dengan adanya jalan jalan ini yang merupakan salah satu rangkain dari beberapa acara yang akan dilaksanakan ke depannya, hal paling utaman diharapkan dari sana adalah timbulnya minat-minat masyarakat di Kota Makassar khusus pada anak anak muda untuk menjaga dan merawat bangunan- bangunan yang bersejarah di Makassar," ungkap Alumni Fakultas Ilmu Budaya Unhas dari Komunitas Lembaga Lingkar ini. (ham)
Komunitas Lembaga Lingkar Ajak Warga Kunjungi Bangunan Tua

Eksklasi perubahan terus terjadi yang diteruskan terbentuknya pmukiman penduduk disebalah utara benteng yang kemudian dikenal sebagai Vlardingen. Pertumbuhan perkampungan ini yang barengi dengan kebijakan kebijakan politik dalam menata dan menempatkan etnis tertentu menempati kampung kampung yang baru terbentuk selalu disesuaikan dengan nama etnis tertentu.