Kini banyak sekali pilihan bisnis baru. Mulai artificial intelegence sampai produksi daging imitasi.
Bisnis migas terlalu banyak risiko. Jangka waktunya juga terlalu panjang. Sangat tidak menarik --kalau insentifnya tidak sangat menggiurkan.
Belum lagi mereka juga sudah berhitung: masa depan adalah listrik. Bukankah minyak lagi.
Penemuan sistem penyimpanan listrik akan merombak habis sistem energi dunia.
Membuat target menurunkan konsumsi BBM akan lebih futurustik daripada menaikkan produksi migas.
Tapi saya juga memaklumi: orang tua punya kebiasaan memimpikan masa lalu. (Dahlan Iskan)