Soal Larangan Mudik, Maruarar: Itu Keputusan Strategis untuk Lindungi Rakyat

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID -- Larangan mudik yang secara resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo merupakan keputusan yang sangat strategis dan bertujuan untuk menyelamatkan rakyat Indonesia di tengah pandemik covid-19.

Itu disampaikan politisi PDI Perjuangan yang juga tokoh nasional, Maruarar Sirait. Maruarar mengatakan bahwa Jokowi seorang pemimpin yang lahir dari rahim rakyat sehingga senantiasa menjadikan rakyat sebagai pertimbangan utama dan pertama dalam mengambil kebijakan.

"Dengan asumsi pemudik 16 juta orang dan kemudian isolasi mandiri 14 hari, lalu bertemu dengan sanak famili, kerabat dan kolega, ini sangat beresiko. Larangan mudik ini sudah sangat tepat," ungkap Ara, sapaan Maruarar melalui keterangan tertulisnya, Rabu (22/4/2020).

Sejak semula, sebelum ada pengumuman resmi, Maruarar sendiri sudah yakin bawa Jokowi akan melarang mudik. Suara Maruarar berbeda dengan suara di internal pemerintahan. Misalnya Jurubicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati yang mengatakan bahwa pemerintah merekomendasikan larangan mudik pada 27 Maret.

Sementara itu, Jurubicara Presiden Fadjroel Rachman, mengatakan bahwa tak ada larangan resmi terhadap pemudik Idul Fitri 2020 M/1441 H. Pernyatan Fadjroel Rachman pada 2 April ini kemudian diralat sehari setelahnya, 3 April, oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang menegaskan bahwa pemerintah justru sangat meminta masyarakat agar tak perlu kembali ke kampung halaman.

Saat itu, sejak tanggal 4 April, hanya Maruarar yang mengatakan bahwa Jokowi akan melarang mudik. Dan keyakinan Maruarar ini kini terbukti bahwa Jokowi melarang mudik.

Saat hal ini ditanyakan kembali, Maruarar mengatakan bahwa sejak awal ia yakin langkah apa yang diambil Jokowi. Sebab Jokowi akan mempertimbangan kesehatan dan keamanan rakyat kalau mudik ke kampung halaman masing-masing. Bisa jadi orang-orang yang mudik membawa virus atau kondisi di desa sendiri sudah tidak streil.

"Sejak awal saya yakin bahwa Presiden Joko Widodo selalu akan mengedepankan kepentingan rakyat sebagai tolak ukur sebuah kebijakan. Dan kebijakan ini merupakan tanda keberpihakan Presiden pada keselematan rakyat," tambah Maruarar, yang juga Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP).

Saat ditanya mengapa bisa punya keyakinan itu sementara saat itu di internal pemerintah sendiri belum ada sikap yang kompak, Maruarar mengatakan bahwa ia telah dikader oleh Bapaknya sendiri, Sabam Sirait, yang tak lain adalah pendiri Partai Demokrasi Indonesia (PDI) tahun 1973 sebelum kemudian berubah menjadi PDI Perjuangan. Sabam mengajarkan bahwa berpolitik itu adalah  memperjuangkan apa yang diyakini benar, apakah itu menyangkut orang atau kebijakan.

"Dan dalam memperjuangkan itu, keselamatan rakyat harus menjadi hal yang paling utama," jelas Ara, dengan nada merendah.

Maruarar juga yakin bahwa seorang Presiden itu merupakan kepala pemerintahan dan kepala negara yang harus yakin dan tegas dalam memberikan perintah. Dan Jokowi sedang memberikan perintah dengan tegas sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan untuk melarang rakyatnya mudik demi keselamatan rakyat itu sendiri. "Dan selain tegas, Jokowi juga sangat amanah," tutup Maruarar. (bs-sam)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan