FAJAR.CO.ID, LONDON—Pemerintah Inggris sedang menyusun skema jaminan hidup untuk NHS dan para pekerja garis depan perawatan sosial lainnya selama pandemi virus corona. Sekretaris Negara untuk Kesehatan dan Perawatan Sosial, Matt Hancock mengatakan itu pada sebuah konferensi pers pemerintah.
"Keluarga staf yang meninggal karena virus korona dalam pekerjaan garis depan mereka yang penting akan menerima pembayaran £ 60.000 (sekitar Rp1,1 miliar)," kata Hancock seperti dikutip dari Metro.co.uk.
Politikus Inggris yang telah menjadi Anggota Parlemen (MP) sejak 2010 itu menegaskan, santunan ini tidak akan bisa menggantikan kehilangan keluarga. Namun, ini menurutnya menjadi bukti kepedulian mereka.
"Tentu saja tidak ada yang menggantikan kehilangan orang yang dicintai kecuali kami ingin melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung keluarga yang menghadapi kesedihan ini,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa 82 staf
NHS dan 16 staf perawatan sosial telah kehilangan nyawa mereka karena
coronavirus. "Mereka mendedikasikan hidup mereka untuk merawat orang lain.
Kita harus merawat orang yang mereka cintai," ujarnya.
Hancock menambahkan bahwa krisis akibat virus corona
ini telah menunjukkan negara ini sangat menghargai pekerja kesehatan dan
perawatan sosial. “Kami dan saya ingin memberikan penghormatan kepada ketekunan
masyarakat Inggris yang tinggal di rumah di akhir pekan musim semi yang hangat
ini. Mayoritas melakukan hal yang benar dan tinggal di rumah untuk melindungi
NHS," ujarnya.
Ketua komite pensiun dari British Medical Association (BMA), Dr Vishal Sharma, mengatakan jumlah tersebut bisa membantu keuangan keluarga. Namun, keluarga dokter dan pekerja medis lainnya tetap akan kehilangan keamanan finansial jangka panjang.