Sekretaris Kesehatan AS, Alex Azar tidak menyebut nama Tiongkok, tetapi menjelaskan bahwa Washington menganggap WHO bersama-sama bertanggung jawab. “Kita harus jujur tentang salah satu alasan utama wabah ini berputar di luar kendali. Ada kegagalan oleh organisasi ini untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dunia, dan kegagalan itu menelan banyak korban jiwa,” kata Alex Azar.
Berbicara setelah Azar, Menteri Kesehatan Tiongkok Ma Xiaowei mengatakan pihaknya telah tepat waktu dan terbuka dalam mengumumkan wabah dan berbagi urutan gen lengkap virus. Selain itu, mendesak negara-negara untuk menentang desas-desus, stigmatisasi, dan diskriminasi. Presiden Xi Jinping menjanjikan USD 2 miliar selama dua tahun ke depan untuk membantu menangani Covid-19, terutama di negara-negara berkembang.
Jumlah itu hampir sesuai dengan seluruh anggaran program tahunan WHO tahun lalu, dan lebih dari kompensasi untuk pembekuan pembayaran AS oleh Trump bernilai sekitar USD 400 juta per tahun.
Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya telah membunyikan alarm lebih awal. WHO dan sebagian besar ahli mengatakan virus itu kemungkinan muncul di pasar yang menjual satwa liar di pusat kota Wuhan akhir tahun lalu.
“Ketika mengumumkan keadaan darurat global pada 30 Januari, ada kurang dari 100 kasus di luar Tiongkok dan tidak ada kematian,” sebut Tedros. (JPC)