Pimpinan kelompok pelaku penyerangan diketahui tumbuh dan besar di kawasan Ndeotadi, Paniai. Ayahnya diketahui memiliki rekam jejak pernah terlibat kasus penyerangan Markas Kodim Paniai pada awal 2000-an.
”Sehari-hari dia sudah mendapatkan manfaat di area itu. Setiap helikopter yang terbang ke sana harus memberi dia jatah cukup besar. Kalau dikalkulasi, setiap bulan dia bisa dapat sampai puluhan juta rupiah,” jelas Waterpauw. (ant/jpc)