“Hanya saja asumsi yang muncul tentang kaus ini banyak dilandasi kebencian atas perilaku yang dianggap membahagiakan. Padahal jika asumsi yang muncul dilandasi rasa cinta dan persatuan, kita bisa melihat makna yang jauh lebih dalam dari sebuah perilaku,” papar Rina.
"Jangan sampai terpecah belah oleh opini seseorang yang belum kita paham tujuannya. Saya saja bahkan belum ngomong apa-apa tentang virus kok tiba-tiba sudah menyimpulkan saya nyepelin corona," tegas Rina. (jpnn/fajar)