Di sisi lain, guna mendukung kegiatan produksi komoditas di atas, telah berjalan sekitar 55 persen, terdiri dari perbaikan irigasi, pembangunan sumber air, bantuan alsintan, asuransi pertanian, penyuluhan pertanian, stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Seperti diketahui, di tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian penyumbang tertinggi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II/2020 yang minus 5,32 persen secara tahunan (year on year/yoy). Data Badan Pusat Statis (BPS) mencatat, PDB sektor pertanian pada triwulan II tumbuh sebesar 2,19 persen secara tahunan.
Pengamat Pertanian Bustanul Arifin menilai pertumbuh positif di sektor pertanian di masa pandemi Covid-19 kaena ditopang oleh subsektor tanaman pangan. Selain itu, kolaborasi dengan petani mulai dari bantuan, pendampingan, hingga produksi.
“Seingga sektor pertanian tidak terdampak. Ini karena adanya keberpihakan pemerintah yang menyalurkan bantuan dan pendampingan kepada para petani,” ujarnya.
Sementara Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat Winarno Tohir berpandangan pertumbuhan positif di sektor pertanian lantaran adanya terobosan yang dilakukan Mentan SYL bersama jajarannya di saat Covid-19. Dia mencontohkan, pengembangan pakan pokok dan lokal yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
“Pencapaian kebutuhan pangan ini harus terus dilakukan, dan juga menggenjot pasar ekspor,” pungkasnya. (din/fin)