FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Dampak bagi masyarakat Kota Makassar akan terbantu dengan adanya Tol Layang AP Pettarani yang rencananya beroperasional pada Oktober mendatang.
Pasalnya berdasarkan simulasi lapangan yang telah dilakukan perusahaan terkait untuk menguji jarak tempuh dari jalan Tol Layang AP Pettarani ke Pelabuhan Soekarno Hatta dan Bandara Sultan Hasanuddin, ternyata hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam.
Direktur Teknik dan Operasi PT BMN, Ismail Malliungan mengatakan, jarak tempuh dari Tol Layang AP Pettarani menuju Bandara Sultan Hasanuddin yakni 30 menit.
Sedangkan untuk jarak tempuh Jalan Tol Layang AP Pettarani ke Pelabuhan Soekaeno Hatta hanya memakan waktu 10 menit.
"Ini akan membantu masyarakat yang ingin ke pelabuhan dan bandara agar cepat sempai ke tempat tujuan," beber Ismail, Jumat (18/9/2020).
Selain mampu mempersingkat jarak tempuh, ia mengaku kehadiran Tol Layang AP Pettarani akan mendukung jalur logistik yang menghubungkan pusat Kota Makassar dengan Pelabuhan Petikemas Soekarno Hatta Makassar dan Bandara Sultan Hassanudin.
Sebelumnya, Proyek Tol Layang AP Pettarani dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp 2,243 triliun. Konstruksi jalan tol layang terdiri dari 74 pier pada jalan utama, 55 pier pada ramp dengan jumlah box girder sebanyak 2.752 box dan 78 PCU girder. Pembangunannya telah dilaksanakan sejak April 2018 lalu.
Ruas jalan Tol Layang AP Pettarani dilengkapi dengan ruas tol eksisting pada Seksi I, II dan IV yang akan beroperasi dengan sistem terbuka sepanjang 10,4 Km dengan jumlah lajur jalan 2 x 2, lebar 3,50 meter, dan memiliki dua on-off ramp yaitu di Boulevard dan Alauddin.
Lebih jauh, Ismail menambahkan pembangunan Jalan Tol Layang AP Pettarani di Kota Makassar sebagai upaya untuk mengurai kemacetan lalu lintas, sekaligus berperan meningkatkan konektivitas dan pemerataan pembangunan jalan tol di Indonesia yang lebih maju dan sejahtera, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
"Semoga dengan adanya jalan Tol Layang AP Pettarani ini bisa membantu masyarakat, baik di sektor ekonomi maupun industri lainnya. Dan yang penting keselamatan, keamanan dari pengguna tol menjadi prioritas," tutupnya. (Anti/fajar)