FAJAR.CO.ID, LUWU TIMUR - Seorang warga bernama Riska, 34 tahun tumbang. Dia ditembak mati karena melukai seorang polisi dan TNI, menggunakan sebilah parang, Senin (5/10/2020).
Kedua petugas itu diketahui bernama Sertu Ismail Kareng. Dia mengalami luka terbuka pada bagian leher belakang sebelah kiri di bawah telinga.
Sedangkan korban lainnya bernama Bripka Satriadi Laga Saputra, mengalami luka terbuka pada pergelangan tangan sebelah kanan, dan luka terbuka patah kaki sebelah kanan.
"Keduanya terluka akibat tebasan parang milik pelaku (Riska) yang mengamuk di sekitar rumahnya, Desa Tarengge Timur, Kecamatan Wotu," kata Kapolres Luwu Timur, AKBP Indratmoko, Selasa (6/10/2020).
Berawal saat pelaku Riska, mengamuk tanpa alasan yang jelas di sekitaran rumahnya sambil menggenggam sebilah parang.
Warga sekitar, termasuk adik dari pelaku bernama Askar takut hingga menghubungi Sertu Ismail. Babinsa dari Koramil setempat di sana sempat menenangkan pelaku. Namun tidak bisa.
"Saat diberi salam, tiba-tiba pelaku menebas Sertu Ismail pada leher. Sedangkan pelaku langsung melarikan diri menggunakan motor sambil membawa sebilah parang," jelas mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini.
Pelaku pun dikejar dan berhasil diketahui keberadaannya di sebuah Pekuburan, di Dusun Muktisari, Desa Tarengge Timur, Kecamatan Wotu.
Di sana, pelaku Riska masih memegang sebilah parang. Anggota polisi yang tiba di lokasi itu, langsung menyerang Bripka Satriadi sehingga terkena sabetan parang pada kaki kanan dan tangan kiri.
"Kami berikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak pelaku, yang sedang mengamuk hingga terjatuh dan berhasil dilumpuhkan," jelas Indratmoko.
Pelaku yang terus bercucuran darah akibat luka tembakan oleh polisi, membuat dia harus dilarikan ke RSUD Ilagaligo Wotu. Namun sayang, pelaku kehabisan darah dan meninggal dunia.
"Sementara kedua korban sedang dilakukan perawatan intensif oleh pihak rumah sakit, dan kedua korban sudah dalam keadaan sadarkan diri," jelas perwira dua bunga melati ini.
Motif dari penyerangan sendiri belum diketahui oleh aparat kepolisian, karena pelaku Riska telah meninggal dunia. (Ishak/fajar)