Kedua pemimpin wilayah yang berbatasan tersebut, menunjukkan sikap kekeluargaan. Menggambarkan hubungan erat antartetangga daerah.
Kang Emil tampil elegan; memakai kemeja lengan panjang, berkacu pramuka, dan bermasker putih.
Sementara tuan rumah hanya jins dipadu kaus hitam bertuliskan: Lebih Bike Pake Masker. Tak lupa menggunakan masker kocak menyerupai wajah.
Alumni ITB itu menyebutkan Ganjar sudah dua kali ke Bandung, silaturahmi.
“Saya belum pernah ke Semarang menemui beliau. Jadi, Ini sebagai kunjungan balasan,” ucapnya.
Dia berharap ke depan kerja sama Jawa Barat dan Jawa Tengah semakin maju.
“Di level bawah, wilayah perbatasan Jawa barat dan Jawa Tengah, juga sudah banyak kemajuan,” tuturnya.
Menurut Kang Emil, dirinya dan Ganjar saling mendukung program demi kemajuan di wilayah perbatasan.
“Kita saling dukung program, disamakan. Anggaran (juga) disamakan,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Kang Emil, di wilayah perbatasan itu ada wilayah Jawa Barat berbahasa Jawa, dan wilayah Jateng berbahasa Sunda. “Ya, di Brebes dan Cilacap,” timpal Ganjar.
“Banyak huruf A-nya,” guyon Kang Emil, disambut tawa Ganjar.
Maksudnya, kosakata bahasa Sunda banyak diakhiri huruf “a”, sedangkan bahasa Jawa biasa diakhiri huruf “o”.
Sebelum pamit meninggalkan rumah dinas Gubernur Jateng, Kang Emil dengan ramah mempersilakan Ganjar bertandang kembali ke Jawa Barat.
“Saya tunggu kembali kedatangan Pak Ganjar kembali ke Jawa Barat. Kita lihat, apa yang bisa dikerjasamakan lebih maju lagi,” tandasnya.
(ks/top/top/JPR)