12 Lokasi Pelatihan Teroris di Jawa Tengah

  • Bagikan
Ilustrasi ISIS. (Foto: Istimewa)

Mereka dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi teroris Jabhah Nusrah. Di sana pun para anggota JI melakukan pelatihan militer. Jabhah Nusrah ini diketahui berafiliasi dengan Al Qaeda.

Saat latihan militer di Suriah, mereka akan dilatih cara menggunakan senjata api laras panjang, pistol, dan bagaimana merakit bom.

“(Pelatihan) sebelum diterjunkan untuk melakukan perang sungguhan,” katanya.

Diungkapkannya, salah satu anggota JI lulusan Sasana Bela Diri Ungaran adalah napi teroris Ahmad Hafiz yang telah divonis lima tahun penjara. Hafiz merupakan murid Karso.

“Hafiz ini (ikut) pelatihan (di Ungaran) pada tahun 2013. Berangkat ke Suriah pada 2015. Di Suriah selama satu tahun 10 bulan,” tutur Argo.

Sementara untuk memberangkatkan para anggotanya ke Suriah, kelompok teroris JI merogoh kocek hingga Rp300 juta.

“Karso menyampaikan (biaya) sekitar Rp300 juta untuk sekali keberangkatan ke Suriah. Itu untuk 10 orang hingga 12 orang,” katanya.

Dana keberangkatan dan pelatihan diperoleh kelompok JI dari infaq dan iuran para anggotanya. Saat ini ada sekitar 6.000 anggota JI yang aktif.

Mereka biasanya menyisihkan sedikitnya Rp100 ribu per bulan untuk kelompok JI. Bahkan tidak sedikit yang bersedia merogoh kocek dalam-dalam.

“Kalau seumpamanya dia (anggota JI) mengirimkan Rp100 ribu dikali 6.000 orang berarti sudah Rp600 juta. Tapi banyak yang kirim Rp10 juta, Rp15 juta, Rp25 juta. Bervariasi,” ungkap Argo.

Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris, menilai kelompok JI dalam mengumpulkan dana dilakukan berbagai cara. Seperti yang terungkap dengan menyalahgunakan kotak amal.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan