FAJAR.CO.ID, MAKASSAR— Pemprov Sulsel akan melakukan adendum perjanjian untuk pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Nominal pinjaman pun meningkat menjadi Rp2,5 triliun.
Perubahan tersebut rencananya akan dilakukan pada Januari ini. Awalnya Pemprov meminjam dana sebesar Rp1,38 triliun lebih. Kemudian ada tambahan pinjaman lagi sebanyak Rp1,16 triliun, sehingga totalnya Rp2,5 triliun lebih.
Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel, Junaedi mengatakan, dengan adanya tambahan pinjaman tersebut pihaknya tak perlu melakukan kontrak ulang ke penyedia anggaran PT SMI. Yang dilakukan hanya melakukan adendum perjanjian saja.
"Tambahan ini memang kita khususkan untuk konstruksi Stadion Mattoanging. Kami hanya melakukan adendum perjanjian. Jadi total dana PEN sekarang Rp2,5 triliun, karena ada tambahan Rp1,16 triliun," beber mantan Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel tersebut.
Untuk tender, pihaknya sisa menunggu perencanaan tuntas. Sebetulnya target awal mereka Desember, tetapi kemungkinan akan mulur ke Februari. Akan tetapi, jika tahapan perencanaan tersebut selesai proses lelang akan segera dilakukan.
"Kemungkinan Maret-April baru lelang, tetapi kami upayakan lebih cepat. Memang butuh waktu karena kami tak ingin setengah-setengah. Jangan sampai dipaksakan cepat, hasilnya tidak sempurna. Jadi tergantung kesiapan perencana," tambahnya.
Saat ini kondisi bangunan di Stadion Mattoanging seluruhnya sudah rata dengan tanah. Selain itu pemprov juga sudah menganggarkan pembayaran utang pokok awal ke PT SMI tahun ini sebesar Rp46,1 miliar.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Sulsel, Muhlis Mallajareng mengatakan, Focus Group Discussion (FGD) untuk tahap II perencanaan Stadion Mattoanging sudah dilakukan 19 Desember lalu. Pihaknya sisa menunggu pelaksanaan FGD tahap akhir, yang akan dilakukan Januari ini.
"Selesai tahapan FGD langsung perampungan hasil perencanaan. Kemudian ada asistensi Rencana Anggaran Biaya (RAB) ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Setelah itu, jadilah Detail Engineering Desain," jelasnya.
Baru Serap Rp300 Miliar
Sementara itu, serapan anggaran dari pinjaman PEN masih cukup rendah. Hanya sekitar Rp300 milir lebih, dari total pinjaman Rp1,38 triliun pada 2020 lalu.
Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel Junaedi mengatakan, meski begitu, pihaknya optimis Rp900 miliar lebih sisanya, bisa terserap hingga Maret 2021.
Menurutnya, beberapa program memang dilelang pada akhir tahun. Pasalnya pencairan anggaran pinjaman PEN baru dilakukan akhir 2020. Makanya masih ada kegiatan yang tersisa dan berlanjut pada tahun ini.
"Makanya kami upayakan tujuh program besar dan kegiatan untuk dana PEN bisa terserap maksimal triwulan I. Memang pinjaman tahap awal ini kami anggarkan untuk perbaikan jalan dan jembatan, hingga irigasi," bebernya kemarin.
Menurut Junaedi anggaran PEN sebetulnya tersimpan di PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Realisasi dan pencairan anggarannya, kata dia, berdasarkan realisasi program kegiatan yang berjalan.
Jika serapannya meningkat, pihaknya langsung mengajukan pencairan tambahan. "Dalam waktu dekat kami akan ajukan lagi tambahan pencairan 75 persen dari total pinjaman. Itu digunakan untuk pembayaran ke rekanan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah mulai membayar tagihan pembayaran utang PEN dengan anggaran Rp46,1 miliar. Kata dia tagihan tersebut merupakan besaran jumlah serapan yang telah dipakai pemprov untuk pembuatan program.
Kepala BKAD Sulsel, Muhammad Rasyid mengatakan, pihaknya tetap optimis bisa segera menuntaskan serapan dana PEN secara maksimal. Kata dia, skema pinjaman tersebut memang dikhususkan untuk Sulsel demi membiayai sejumlah program pembangunan.
"Sebetulnya dari PT SMI dan Kemendagri menganggap kemampuan kita itu sampai Rp2,5 triliun. Namun untuk 2020, kami diberi Rp1,3 triliun. Kemudian sisanya untuk pembangunan stadion Rp1,16 triliun pada tahun ini," katanya. (ful/iad/fajar)