Arman menjelaskan, pasien yang ada di RS Dadi bahkan banyak berasal dari luar Sulsel. Dan pasien di luar daerah itulah banyak yang di tidak diakui keluarganya. Karena banyaknya jumlah pasien dan tanggungan BPJS juga terbatas, RS mengalami defisit hingga 50 persen.
Untuk mengatasi hal itu, pembatasan fasilitas seperti pemberian obat dan pakaian terpaksa dikurangi kecuali makan dan minum yang tidak dapat dibatasi.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan, pemprov akan mengembangkan fasilitas terhadap pasien semacam rumah produktif untuk mengevaluasi kesembuhan pasien.
"Sebelum rawat jalan, ada satu pekan masuk dalam tahap evaluasi. Kita nanti menyiapkan tempat kayak semacam rumah produktif," tutur adik Menteri Pertanian RI 2014-2019 itu. (selfi/fajar)
