"Dana hibah akan dibatasi. Jadi perencanaan hibah tahun ini yang signifikan nilai tidak ada. Memang yang wajib dibiayai ada, seperti kemarin itu Koni Rp775 juta, PMI Rp50 juta, Pramuka, dan bantuan Parpol," ungkap Adhy.
Dia juga mengimbau, kepada semua OPD termasuk DPRD Enrekang, untuk mengurangi kegiatan-kegiatan di luar kota seperti perjalanan dinas. Bila tak terlalu mendesak, aktivitas tersebut lebih baik dikurangi. Agar meminimalisir pengeluaran.
"Yang kegiatan-kegiatan di luar kota juga akan dikurangi. Hal ini untuk meminimalisir pengeluaran. Ini kita liat pertimbangan urgensinya lagi, kalau memang memang tidak perlu tidak usahlah melakukan perjalanan dinas seperti itu," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Adhy, pihaknya akan terus berusaha dalam mengefektifkan anggaran yang terbatas itu. Dia juga menargetkan serapan anggaran di 2022 akan mencapai 100 persen, sehingga tidak ada Silva yang tertinggal.
"Satu ji kuncinya, efektifitas anggaran. Berapapun pagu itu yang harus dimaksimalkan. Kami berusaha untuk money follow program, bukan program follow money. Kemarin 2021 kita punya Silva sekitar Rp5 miliar, tahun ini target kita silvanya Rp1 miliar," bebernya.(Rach)