FAJAR.CO.ID -- Silsilah Prabu Siliwangi terbagi dalam kedua garis besar dari tiga istri yang berbeda. Keturunannya menjadi pembesar kerajaan.
Silsilah Prabu Siliwangi diantaranya memiliki keturunan yang menjadi raja di sejumlah kerajaan di Jawa Barat (Jabar) hingga Banten.
Pada garis besar silsilah memang hanya memuat dari tiga istri. Kendati diriwayatkan Prabu Siliwangi menikah sampai 151 kali dan ada juga versi yang menyebut daftar 52 istri.
Diantara keturunannya tersebut kemudian menjadi pemimpin di tempatnya masing-masing seperti Sunan Gunung Jati di Kesultanan Cirebon.
Tidak hanya itu, silsilah dari Prabu Siliwangi tidak hanya mewarnai kerajaan yang bercorak Hindu. Namun, termasuk kesultanan yang bercorak Islam.
Berikut Silsilah Prabu Siliwangi secara garis besar seperti dirangkum dari berbagai sumber:
Silsilah Prabu Siliwangi dan Keturunannya yang Menjadi Raja
Prabu Niskala Wastu Kencana, Raja Sunda dan Galuh ke-26 tahun 1371 sampai dengan 1475. Membagi dua kerajaan untuk dua putera mahkota yakni, Dewa Niskala menjadi Raja Galuh dan Susuk Tunggal menjadi Raja Sunda.
Dari pernikahan dengan Dewi Mayangsari putra Patih Bunisora, dilahirkan anak yakni Dewa Niskala dan Ki Gedeng Sindang Kasih.
Pernikahan Niskala Wastu Kencana dengan Dewi Lara Sukarti, dilahirkan Susuk Tunggal yang menjadi Raja Sunda.
Dewa Niskala memiliki anak Jaya Dewata atau Pamanah Rasa yang kelak diberi gelar Prabu Siliwangi.
Ki Gedeng Sindang Kasih memiliki anak Dewi Ambet Kasih. Sedangkan Susuk Tunggal memiliki anak Dewi Kentring Manik Mayang Sunda dan Amuk Arugul.
Selanjutnya, Prabu Siliwangi kemudian menikahi Nyi Kentring Manik Mayang Sunda yang kemudian menyatukan Kerajaan Sunda dan Galuh dengan ibu kota di Pakuan Pajajaran.
Keturunan Prabu Siliwangi dari pernikahan dengan Nyi Kenting Manik Mayang Sunda adalah Banyak Blabur atau Prabu Surawisesa yang menjadi penerus di Pakuan Pajajaran.
Para Pemimpin dari Banten sampai Cirebon
Juga ada Surosowan Adipati Banten yang menikah dengan Adipati Sunda kelapa. Mereka menjadi penguasa di kawasan Banten.
Sedangkan pernikahan dari Jalur Nyi Subang Larang melahirkan tiga anak yakni Walangsungsang, Rara Santang dan Raja Sangara.
Perkawinan Prabu Siliwangi yang tercatat dalam silsilah berikutnya adalah dengan Dewi Ambetkasih. Yang memiliki keturunan Banyak Cotro atau Kamandaka.
Berikutnya adalah Banyak Ngampar (Silih Warni) atau Arya Gagak Ngampar dan Retna Ayu Mrana:
Garis keturunan atau Silsilah Prabu Siliwangi di Pakuan Pajajaran kemudian menjadi raja penerus takhta yang dimulai dari Prabu Surawisesa.
Yang pertama adalah Prabu Surawisesa. Berkuasa tahun 1531 sampai dengan 1535 M. Prabu Surawisesa sendiri menjabat sangat singkat yakni selama 14 tahun.
Penerusnya adalah Ratu Dewata yang bertakhta tahun 1535 sampai dengan 1543 M.
Pewaris Takhta di Pakuan Pajajaran
Ratu Dewata yang hanya bertakhta selama 8 tahun. Selama kepemimpinannya, dia dikenal sebagai orang alim.
Penerus silsilah Prabu Siliwangi berikutnya adalah Ratu Sakti yang bertakhta tahun 1543 sampai dengan 1551 M. Di era inilah, Kerajaan Pajajaran mengalami masa suram karena pemimpin yang tamak.
Namun, berbagai kerawanan, gangguan kriminalitas dan chaos akibat raja yang semena-mena. Kondisi tidak membaik di kepemimpinan Ratu Nilakendra tahun 1551 sampai dengan 1567 M.
Lalu siapa raja terakhir Pajajaran? Dia adalah Raga Mulya atau yang berjuluk Prabu Surya Kencana yang bertakhta pada 1567 sampai dengan 1579 M.
Ratu Sakti juga tercatat hanya bertakhta selama 8 tahun. Yang hidupnya banyak dihabiskan dengan pelanggaran aturan kerajaan dan kesewenang-wenangan.
Tahta kemudian diteruskan oleh Prabu Surya Kencana selama 12 tahun. Namun, Prabu Surya Kencana sudah tidak lagi bertahta di Pakuan Pajajaran. Tetapi di daerah Pandeglang, Banten.
Setelahnya, Kerajaan Pajajaran runtuh karena terus menerus menghadapi serangan musuh sendirian, karena tidak memiliki koalisi kerajaan.
Demikian silsilah Prabu Siliwangi secara garis besar dari kakek, ayah, dan pernikahan dengan tiga istri juga keturunan di Banten hingga Cirebon. (yud/radarcirebon)