Defisit APBN 2023 Diminta Tetap di Atas 3 Persen, Stafsus Menkeu: Lalu Nambah Utang dan Narik Pajak?

  • Bagikan
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo. Foto: Dokumentasi pribadi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sejumlah Ekonom meminta agar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 tetap di atas 3 persen.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Prastowo Yustinus mengatakan, jika defisit tersebut tetap di atas 3 persen, maka akan menambah utang.

“Ekonom usul defisit di atas 3 persen. Lalu nambah utang?,” ucapnya melalui akun twitternya, Kamis, (4/8).

Bisa saja untuk menutupi defisit tersebut melalui pajak. Menurutnya, yang akan disalahkan adalah Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Narik pajak? Ujung-ujungnya Pak Jokowi dan Bu Sri Mulyani yang akan di-bully 😬🙏,” pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan defisit APBN tahun 2022 akan berada di bawah empat persen dari produk domestik bruto (PDB), yakni 3,92 persen.

Artinya realisasi defisit tahun ini diperkirakan sebesar Rp 732,2 triliun atau menurun dari tahun lalu yang sebesar Rp 775 triliun. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan